Pejabat Kementerian PUPR: Komitmen Kita Tidak Boleh Ada Lubang di Jalur Mudik

Pejabat Kementerian PUPR: Komitmen Kita Tidak Boleh Ada Lubang di Jalur Mudik

Ahmad Masaul Khoiri - detikNews
Minggu, 26 Jun 2016 18:31 WIB
Pejabat Kementerian PUPR: Komitmen Kita Tidak Boleh Ada Lubang di Jalur Mudik
Ilustrasi Pantura (Foto: Masaul/detikcom)
Yogyakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggenjot perbaikan jalan menjelang arus mudik tahun ini. Permasalahan jalan rusak di jalur pantai utara (Pantura), jalur poros tengah, dan jalur pantai selatan (Pantasel) Pulau Jawa akan segera diselesaikan bersama kementerian terkait.

"Perbaikan bukan terbatas pada jalur Lebaran yang ditentukan, karena kami sudah dari bulan Januari menginventarisasi. Yang utama ada di Pantura, Poros Tengah, dan Pantasel. Kita coba mengamankan semua jalur untuk keperluan masyarakat tidak terbatas pada mudik dan lebih berkonsentrasi pada hari raya ini," ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional V (BPJN V) I Ketut Darmawahana kepada wartawan saat evaluasi kesiapan jalur mudik wilayahnya di Yogyakarta, Minggu (26/6/2016).

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional V (BPJN V) I Ketut Darmawahana - memegang mic (foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain perbaikan jalan, Darmawahana menambahkan bahwa pihaknya akan membuka jalur alternatif berupa tol yang belum sepenuhnya jadi. Titik pembukaan untuk mengurai kemacetan tersebut berada di antara wilayah Semarang-Solo dan tidak akan dikenakan biaya saat melewatinya.

"Jaringan tol kemarin diresmikan keluar di Brebes Timur. Ada beberapa ruas tol yang difungsikan secara darurat. Ada titik tol tertentu yang tidak membayar dan bisa dilewati sebagai alternatif dengan total panjang 25 kilometer. H-9 sudah ada koordinasi sama perhubungan dan lalin. Secara layak fungsi belum, sehingga harus dipasang rambu-rambu tertentu. Jalur itu terletak di Solo-Semarang," jelas dia.

Dia juga mengatakan bahwa perbaikan Jembatan Sipait di Pekalongan masih belum benar-benar selesai karena terkendala cuaca serta kenaikan air sungai. Namun dia menargetkan jembatan itu bisa dilalui pada H-6 Lebaran.

"Nanti kalau ada komen sudah dilewati kok masih jelek? Ya karena belum finishing," sambung Darmawahana.

Darmawahana menambahkan bahwa pihak Bina Marga akan mengoptimalkan rambu-rambu apabila Jembatan Sipait digunakan. Pemasangan rambu-rambu di ujung-ujung mendekati jembatan serta koordinasi dengan Dishub setempat.

"Semua jalur Lebaran komitmen kita tidak boleh ada lubang. Saya lagi ngeset saat H-7 sampai H+7 tidak ada perusahaan memproduksi aspal. Pengalaman kita, jika ada lubang kita langsung tambal menggunakan coolmix atau TCM. Soalnya dari perusahaan tidak memproduksi hotmix pada rentang waktu itu. Itu antisipasi kita," ujar Darmawahana.

"Jalur Pantura kena rob di Kaligawe telah diputuskan urusan rob berada di Dirjen SDA, Bina Marga punya ide mengurug sementara sehingga bisa dilewati kendaraan kecil. Bina Marga menutup lubang dan SDA menutup celah air masuk dan sudah berjalan penutupan lubang," kata Darmawahana.

Sementara itu, terkait penerangan jalan yang masih sangat minim di beberapa titik Jalur Pantasel dan Pantura, pihaknya mengaku akan selalu berkoordinasi dengan Pemda setempat. Dia menyebut bahwa urusan penerangan jalan bukan tanggung jawab Kementerian PUPR.

"PPK akan tanya gubernur, kita akan tanya. Mereka masih berusaha menghidupkan lampu. Dia bilang lampu itu dari kabupaten dan bukan domain kami. Kami harap pemda bukan asal janji," ucap Darmawahana. (dhn/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads