Terisolir karena Jalan Diterjang Longsor, 1.400 Warga Purworejo Andalkan Bantuan

Terisolir karena Jalan Diterjang Longsor, 1.400 Warga Purworejo Andalkan Bantuan

Sukma Indah Permana - detikNews
Sabtu, 25 Jun 2016 17:10 WIB
Foto: Sukma Indah P/detikcom
Purworejo - Sudah genap sepekan sekitar 1.400 warga dari dua desa di Kabupaten Purworejo terisolir akibat satu-satunya jalan desa ambrol diterjang longsor. Perekonomian lumpuh, warga mengandalkan hidupnya pada bantuan.

"Ya tidak 100 persen (bergantung). Tapi sebagian besar kebutuhan masih bergantung pada bantuan," ujar Kepala Dusun Kradenan, Sugeng (45).

Hal ini disampaikan Sugeng kepada detikcom di posko Desa Tlogorejo Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo , Sabtu (25/6/2016)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desa Tlogorejo menjadi desa terakhir atau terjauh setelah Desa Sudimoro yang hingga hari ini hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau kendaraan Offroad melalui aliran sungai.

Foto: Sukma Indah P/detikcom

"Kami mau beli (kebutuhan hidup) gimana tidak bisa keluar desa, belum mulai kerja. Masih kerja bakti dulu. Kerjanya ya kalau punya peliharaan saja," kata Sugeng.

Bahkan anak Sugeng, Novia (18) yang baru saja mendapat pekerjaan terpaksa izin selama seminggu ini karena satu-satunya jalan dari dan ke tempat tinggalnya tak bisa dilalui.

Sedangkan kondisi mereka tak hanya terisolir juga terputus dari aliran listrik. Setiap malam tiba, warga hanya menyalakaan lilin untuk penerangan.

"Lilin kami dapat dari bantuan juga," imbuhnya.

Untuk mengambil bantuan di dua desa terdekat, yakni Desa Ngaran dan Desa Sudimoro, mereka harus berjalan 2-5 km.

Desa Tlogorejo berjarak sekitar 15 km dari Kota Purworejo jika ditempuh dari Dusun Caok dan Desa Sudimoro. Namun karena jalur tersebut putus, masih ada jalur lain melalui Kaligesing. Namun jaraknya lebih jauh dua kali lipat dengan kondisi jalan yang curam dan rusak sehingga hanya kendaraan off road yang bisa digunakan untuk melaluinya.

Keadaan yang sama terjadi di Desa Sudimoro. Sekretaris Desa Sudimoro, Turiah berharap perbaikan jalan yang ambrol dan tertutup longsor segera rampung, serta aliran listrik kembali normal.

"Kami tidak bisa mencari nafkah. Tidak bisa apa-apa. Karena meski bertani, mau jualnya juga susah karena jadi jatuh harganya karena biaya transportasi mahal," ulasnya.

Seorang warga Desa Sudimoro, Asrofi mengaku dia dan warga lainnya sudah mulai tertekan dengan kondisi ini.

"Sudah mulai stres karena tidak bisa apa-apa, tidak bisa ke mana-mana. Kerja tidak bisa," kata Asrofi.

Foto: Sukma Indah P/detikcom

Bantuan yang dibutuhkan dua desa ini yakni lampu penerbangan darurat, senter, sembako, bahan makanan segar, hingga bensin.

Siang ini dua alat berat mulai bekerja menyingkirkan material lumpur dan batuan yang menimbun jalan yang menjadi tumpuan warga tersebut.

Pihak PLN sempat menjanjikan kepada Sugeng dalam 2-3 hari ke depan desanya akan bisa kembali mendapat aliran listrik.

"Kemarin bilangnya 3-4 hari lagi. Semoga bisa selesai (perbaikannya)," harap Sugeng. (sip/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads