Ponijan tidak meremehkan laporan warga tersebut. Ia pun bergegas menuju ke lokasi bersama seorang anggotanya. Di depan Pegadaian Inkopol, Jalan Tambak, Pegangsaan, Menteng, Jakpus, Ponijan melihat sosok pria tua yang terbaring lemah, persis seperti laporan warga.
"Jadi warga ada yang telepon, melaporkan bahwa ada seorang gelandangan sudah tiga hari dia di depan pegadaian itu tergeletak," ujar Ponijan saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (26/6/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oh dia masih bernafas, masih hidup. Sepertinya sakit stroke karena tangan kirinya tidak bisa bergerak, kemudian ditanya juga tidak jelas ngomongnya," ucapnya.
![]() |
Dalam batin Ponijan saat itu, pria tak beridentitas itu harus segera dibawa ke rumah sakit. Tapi siapa yang mau mengangkut gelandangan yang berbadan kumal dan pakaian koyak, apalagi aromanya tidak sedap karena dipenuhi kotoran di tubuhnya sendiri.
"Kotorannya ada di mana-mana. Mungkin dia buang air besar dan air kecil di situ selama 3 hari sehingga saya minta selang sama warga, langsung 'tak' mandiin," ucapnya.
Tidak ada rasa jijik atau pun risih bagi Ponijan untuk membersihkan pria itu sebelum akhirnya dibawa ke puskesmas untuk diobati. Seorang warga memberikan pakaian ganti untuk pria tersebut.
"Enggak (jijik dan risih). Karena dulu sebelum masuk kepolisian, saya ikut PMR dan biasa dengan hal seperti itu. Secara kemanusiaan juga kan kasihan kalau Bapak itu tidak ada yang menolong," imbuhnya.
Setelah selesai dimandikan, pria itu kemudian dibawa pihak kelurahan ke puskesmas terdekat.
"Saya kebetulan tidak mengantar ke puskesmas. Informasi terakhir Bapak itu mau dirujuk ke RS Budi Asih. Tadi saya sempat geledah barang-barangnya tapi tidak ada identitas. Kemungkinan pengemis dari luar kota kemudian karena lelah dia beristirahat di situ," ucap Ponijan.
![]() |
Tidak ada balas jasa bagi Ponijan atas pertolongannya terhadap tunawisma tersebut. Ponijan sungguh tulus karena dapat membantu warga yang kesusahan, apalagi di bulan Ramadan yang penuh berkah ini.
![]() |