"Tidak ada pengaruh kepada warga Indonesia yang tinggal, bekerja, dan bersekolah, atau yang melakukan bisnis dengan Inggris," kata Malik dalam konferensi pers di kantornya Jl Patra Kuningan Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/6/2016).
"Ribuan warga Indonesia belajar di sana akan tetap lanjut belajar, justru kita akan melihat pertumbuhan jumlah pelajar Indonesia yang belajar ke Inggris," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada orang yang menelepon saya dalam 24 jam terakhir dan menyatakan dia akan menarik diri serta tidak ada komunitas bisnis Indonesia yang menjalin kerjasama dengan Inggris yang memberi sinyal akan menarik diri," tuturnya.
Terkait dunia pendidikan, Malik menjelaskan Inggris memiliki universitas yang masuk 20 besar dunia. Di mana saat ini ada 400.000 pelajar asing di Inggris yang berasal dari 50 negara.
"Kami tetap memiliki universitas terbaik dunia, pusat riset tercanggih, industri kreatif yang inovatif serta kemampuan manufacturing yang sangat kompetitif," jelasnya.
"Begitu juga dengan para dosen, guru dan peneliti Inggris-Indonesia yang bekerja sama juga meningkat jumlahnya. Terakhir, pemuka agama Inggris dan Indonesia juga saling berbagi pengetahuan dan pebgalaman untik menjaga toleransi dan pluraisme," pungkasnya. (rna/fjp)











































