Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum MUI Jawa Barat ustaz Rachmat Syafe'i, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Nana Sudjana, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan tuan rumah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 ini menyinggung soal proses dan cara perubahan tidak harus dengan cara kekerasan, apalagi diiringi oleh serangan terorisme secara seporadis. Beberapa serangan teroris yang terjadi di Indonesia menurutnya belum berkahir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya, kata Sutiyoso, adalah bom Bali. Pasca serangan yang menelan ratusan korban jiwa tersebut, Pulau Dewata dari wisatawan mancanegara dan lokal. Akibatnya, perekenomian terganggu.
"Bayangkan bila itu terjadi di Jabar memiliki penduduk sebanyak 46 juta. Di Bali saja yang lebih kecil dari provinsi ini, bisa mengganggu perekonomian apalagi kalau menimpa Jawa Barat salah satu poros ekonomi negara," lanjutnya.
Di hadapan ulama, tokoh masyarakat, dan anak yatim, Sutiyoso menitipkan kepada pemerintah daerah dan ulama untuk mencegah menjamurnya paham radikalisme.
"Saya menitipkan kepada para ulama tokoh masyarakat yang ada di sini untuk memutuskan paham radikalisme yang mengarah pada tujuan aksi terorisme," tutupnya. (bbn/trw)











































