"Monggo, silakan saja. PDIP tidak risau terhadap calon yang punya elektabilitas yang terlalu hebat," ungkap Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono merespons surat dukungan parpol yang diterima Ahok, Jumat (24/6/2016).
Sebelum Golkar, Ahok sudah menerima surat dukungan resmi dari Hanura. Bahkan NasDem sudah menyerahkannya sejak jauh-jauh hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu bagus, sikap yang gentle. Bagi PDIP kalau Ahok sudah ditutup seperti itu nggak ada masalah. Kami tidak terganggu. PDIP tidak kekurangan kader. Kami juga punya banyak kader yang bagus," kata Gembong menanggapi.
Meski begitu, ia seolah menyelipkan pesan untuk Ahok yang sejak awal menunjukkan ketegasannya untuk maju lewat jalur independen bersama kelompok relawan Teman Ahok. Bahkan karena pilihan independen ini, hubungan Ahok dengan PDIP berkali-kali sempat memanas.
"Kami kemarin ikut memberi selamat atas terkumpulnya dukungan satu juta KTP untuk Ahok. Mudah-mudahan tetap istiqomah dengan jalan perseorangannya. kalau kami tetap istiqomah dengan jalan kepartaian," tutur pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI itu.
Saat ini PDIP menurut Gembong masih terus menjalankan mekanisme sesuai aturan partai. Setelah melakukan penjaringan untuk tokoh eksternal, kini partai pimpinan Megawati Soekarno Putri tersebut tengah melakukan kajian-kajian terhadap kader internal yang dimungkinkan dibawa maju selain Djarot Saiful Hidayat.
Selain itu, PDIP juga masih terus menjajaki koalisi bersama dengan Gerindra, PKB, PAN, dan sejumlah partai lainnya. Dalam waktu dekat PDIP akan menggelar pertemuan lebih lanjut untuk mematangkan koalisi gemuk itu.
"Masih terus. Komunikasi intens terus dengan Gerindra, PKB, PAN dan lainnya. Kami happy. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami akan ada pertemuan lebih lanjut, untuk mematangkan pertemuan sebelumnya," tutur Gembong.
Seperti diketahui Ahok sudah menyatakan kesiapannya untuk diusung dengan partai politik. Setelah mendapat surat dukungan dari Golkar nanti siang, ia rencananya akan mengadakan pertemuan dengan Teman Ahok untuk membahas perkembangan yang ada.
"Aku mau ketemu Teman Ahok. Aku lagi cari waktu. Ini baru ketemu mau rapat yang lebih serius, rapat tiga partai kan ada surat," terang Ahok, Jumat (24/6). (ear/tor)











































