Di hadapan Komisi III DPR RI, Tito menjelaskan bahwa nama dia disebut dalam rekaman 'papa minta saham' bukan dalam konteks saham. Namanya disebut karena dikaitkan dengan kemenangan Jokowi di Papua saat Pilpres 2014 lalu. "Nama saya disebut bukan berkaitan dengan saham. Tapi karena disebut terkait kemenangan Pak Jokowi," kata Tito.
Hal itu disampaikan Tito dalam fit and proper test di ruang rapat Komisi III Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2016). Uji kelayakan dan kepatutan ini dipimpin oleh Ketua Komisi III Bambang Soesatyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang terjadi di Papua saat itu, kata Tito, Jokowi dua kali datang ke Papua. Pertama dengan tim kecil dan kedua dengan keluarganya.
Saat itulah, Tito yang kala itu menjadi Kapolda Papua memperkenalkan luasnya Jayapura kepada Jokowi. "Memperkenalkan di lapangan luas di Jayapura. Beliau sampaikan istri beliau Iriana, asalnya nama dari Irian. Kakek Bu Iriana pernah jadi guru di Irian," kata Tito menirukan ucapan Jokowi saat di Papua.
Tito menyebut, kalimat Jokowi bahwa nama Iriana terinspirasi dari kata Irian berhasil memikat rakyat Papua. Warga di Bumi Cenderawasih itu pun memberikan suara untuk Jokowi.
"Kami lihat saat itu dari calon yang lain, Prabowo-Hatta saat kampanye tak ada yang ke sana (Papua). Masyarakat Papua karakternya, siapa yang datang dia yang dapat," papar Tito.
Penjabaran Tito itu kemudian disambut tepuk tangan oleh anggota Komisi III. Anggota Komisi III dari Fraksi PKB Abdul Kadir Karding memuji cara cerdas kampanye Jokowi itu.
"Yang paling cerdas kampanyenya Pak Jokowi. Irian. Iriana," ujar Abdul Kadir Karding menyela. (erd/nrl)











































