Dua fraksi dengan suara terbesar yaitu PDIP dan Golkar dengan lugas menyatakan persetujuan untuk Komjen Tito. Begitu pula dengan Gerindra yang merupakan oposisi.
"Gerindra menyetujui Tito menjadi kapolri," tegas anggota F-Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dengan penuh keyakinan dan tidak ada keraguan sedikitpun. FPD menyetujui sepenuhnya usulan presiden untuk mencalonkan Komjen Tito sebagau kapolri," ujar Didik.
Sekretaris F-PAN Yandri Susanto menegaskan tidak ada keraguan untuk menyetujui Tito sebagai Kapolri. PAN meminta Tito segera dinaikkan pangkatnya dan dijadikan Kapolri.
"Ikan sepat, ikan gabus, dimasukkan kulkas. Lebih cepat, lebih bagus, tetap berkualitas," ujar Yandri.
Persetujuan juga datang dari PKB, PKS dan PPP. Bahkan, anggota F-PPP Hasrul Azwar memberikan doa untuk Tito jauh ke depan.
"Selamat atas persetujuan kami. Artinya fraksi kami setuju sepenuhnya. Bapak sosok Kapolri yang kami idamkan. Semoga bapak bisa terus sampai 2022, sampai habis masa jabatan presiden yang sekarang. Lalu bapak bisa jadi wapres dan menteri ke depan," ucap Hasrul yang disambut tawa anggota lainnya.
Fraksi Nasdem yang diwakili Akbar Faizal juga memberi persetujuan. Terakhir, anggota Fraksi Hanura Sarifuddin Sudding menggenapkan persetujuan Komisi III DPR.
"Hanura menyetujui Komjen Tito Karnavian untuk menjadi Kapolri," ujar Sudding disambut tepuk tangan.
Ketua Komisi III Bambang Soesatyo kemudian menanyakan lagi satu per satu ke fraksi apakah juga setuju pemberhentian dengan hormat Badrodin Haiti sebagai Kapolri. Semua fraksi setuju.
"Seluruh anggota Komisi III mufakat menyetujui pemberhentian dengan hormat Badrodin Haitis ebagainkapplri dan pengangkatan Tito Karnavian sebagai Kapolri yang selanjutnya akan ditetapkan dalam paripurna. Apakah dapat disetujui?" kata Bambang.
"Setuju!" Kata anggota. Tok! Palu persetujuan pun diketok. (imk/rvk)











































