"Saya tidak nyaman kalau saya pimpin senior dan senior tidak nyaman saya pimpin. (Tapi dipilih jadi Kapolri) Ini perintah. Kami dididik tidak boleh lawan perintah," kata Tito dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di ruang Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2016).
Di hadapan anggota dewan, Tito menjelaskan caranya membangun hubungan dengan para senior.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penghargaan ke senior, bagaimana memperlakukan sebagai kakak tanpa mengorbankan prinsip untuk maju. Tidak berarti semua senior disenangkan. Berusaha untuk bersikap objektif," tutur Tito.
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom |
Saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan hari ini, ada sejumlah jenderal polisi yang menemani. Tampak Kabarhamkam Komjen Putut Eko Bayuseno yang merupakan Akpol '84, kemudian Kalemdikpol Komjen Syafrudin yang merupakan Akpol '85, kemudian Kapolda Metro Irjen Moechgiyarto yang merupakan Akpol '86, Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan yang merupakan Akpol '84.
Terlihat juga Kadiv Propam Irjen M Iriawan, lalu Asrena Polri Irjen Arif Wachyunadi yang merupakan Akpol '84, Kakorlantas Irjen Agung Budi Maryoto yang merupakan Akpol '87, Kadiv Humas Irjen Boy Rafli Amar yang merupakan Akpol '88 . (idh/fdn)












































Foto: Lamhot Aritonang/detikcom