"Kalau kita bicara soal radikal dan terorisme, saya kira Pak Tito expert," kata anggota Komisi III dari FPKB Abdul Kadir Karding di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2016).
Sebelumnya anggota Komisi III dari F-NasDem Taufiqulhadi bertanya soal operasi Tinombala yang dilakukan untuk menangkap Santoso. Taufiq bertanya, apakah nantinya di bawah kepemimpinan Tito, Polri akan gandeng TNI untuk tangkap Santoso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu anggota Komisi III dari FPPP Arsul Sani bertanya soal pendekatan dalam pemberantasan terorisme. Dulu ketika kepemimpinan Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar, penindakan teroris dilakukan dengan Criminal Justice System.
Menurut Arsul saat ini setelah ada UU Terorisme, justru ada pendekatan 'War Justice System'. Melawan teroris layaknya sebuah perang.
"Padahal bisa juga pendekatan home base," kata Arsul. Dia pun menanyakan kepada Tito soal kemungkinan pendekatan apa saja yang akan dilakukan nantinya.
Anggota dari FPAN Yandri Susanto lalu menanyakan pendapat soal kasus Siyono. Menurut dia ini adalah masalah serius.
"Saya belum lihat apakah mengedepankan penindakan atau pencegahan. Sebab kasus-kasus yang sudah diungkapkan, yang terakhir misal kasus Siyono. Itu menyita perhatian publik. Jangan sampai publik jadi antipati. Jangan sampai publik punya simpati ke teroris yang tertangkap," ujar Yandri. (bag/Hbb)











































