"Layanan publik yang lebih mudah diakses masyarakat, lebih cepat, bebas calo dan berbasis teknologi informasi," kata Tito saat memaparkan programnya dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di ruang Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2016).
Selain itu, dia menjanjikan proses pelayanan publik yang sederhana alias tidak lagi berbelit-belit. 'Reformasi' pelayanan publik ini dilakukan agar masyarakat mendapat kemudahan akses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom |
"Menyederhanakan regulasi dan proses pada loket-loket pelayanan yang tidak berbelit-belit," ucapnya.
Teknologi pendukung pelayanan publik nantinya akan lebih modern. Tito juga menjanjikan layanan quick response.
"Quick response, pengaktifan layanan 110," ujar Tito.
(imk/fdn)












































Foto: Lamhot Aritonang/detikcom