Sumarjono Tak Kapok Bubarkan Balapan Liar di Semarang, Meski Pernah Dikeroyok

Sumarjono Tak Kapok Bubarkan Balapan Liar di Semarang, Meski Pernah Dikeroyok

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 23 Jun 2016 08:40 WIB
Kakek Sumarjono, penghalau aksi balapan liar di Semarang (Angling Adhitya/detikcom)
Semarang - Aksi berani kakek Sumarjono membubarkan aksi balapan liar di Jalan Suratmo, Semarang sendirian ternyata tidak selalu berjalan mulus. Kakek 63 tahun itu ternyata pernah dikeroyok 25 pebalap liar, namun dia tetap menang.

Sumarjono lupa kapan tepatnya peristiwa tersebut terjadi, namun yang pasti pada malam hari sebelum bulan Ramadan. Saat itu Sumarjono melakukan aksinya seperti biasa dengan berbekal tongkat bambu. Ternyata ada sekelompok pebalap liar yang tidak senang dengan Mbah Sumarjono karena membubarkan mereka.
Kakek Sumarjono, saat halau aksi balapan liar di Semarang (Angling/Detikcom)

"Kejadiannya malam waktu itu, saya dikeroyok 25 orang. Mereka malah melawan ngajak tarung," kata Sumarjono saat ditemui detikcom.

Salah satu orang yang mengeroyok Mbah Sumarjono membawa tongkat yang nyaris mengenainya. Meski kalah jumlah, ternyata Sumarjono berhasil menangkis dan memukul mundur para pebalap liar itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia bawa pentung terus saya tangkis pecah. Pecahannya itu kena hidung saya sampai berdarah. Saya juga pakai tongkat. Mereka terus kabur," terangnya.

Setelah itu ia diantar pulang oleh warga ke rumahnya di Jalan Taman Sri rejeki Timur RT 10 RW 06, Gisikdrono, Semarang Barat tidak jauh dari Jalan Suratmo. Di depan isterinya, Sulistyowati (60), mbah Sumarjono tidak merintih kesakitan dan tetap tegar.

"Waktu itu sekitar 20.30 WIB dia diantar anak-anak kecil bilang katanya mbah kakung hidungnya berdarah kena kayu. Tapi ya masih bisa berjalan seperti biasa," kata Sulistyowati saat ditemui di rumahnya.

Sumarjono bisa memukul mundur gerombolan pebalap liar tersebut karena ia memiliki bekal beladiri dan sekarang masih mengajar di padepokan Pencak Silat Satria di Kampung Petelan Semarang. Kakek 6 cucu itu juga masih aktif melatih dirinya sendiri agar tetap prima.

"Sudah sejak kelas 4 (SD) bisa pencak silat. Sekarang saya melatih pencak silat yang mengkobinasikan tenaga dalam," ujar Sumarjono.

Ia kemudian menunjukkan kepada detikcom beberapa kuda-kuda pencak silat termasuk jurus pamungkasnya yaitu jurus mengunci. Sumarjono pernah terpaksa memakai jurus menguncinya itu untuk menahan pebalap liar yang meresahkan warga. Meski demikian ia tidak sembarangan memakai ilmu beladiri tanpa alasan jelas.
Kakek Sumarjono saat peragakan silat (Angling/Detikcom)

"Pernah itu ada yang saya kunci terus mau saya pukul pakai helmnya dia tapi saya tidak tega, kasihan," katanya.

Aksi mbah Sumarjono membubarkan pebalap liar menjadi viral di media sosial khususnya di kalangan warga Semarang. Sudah sekitar tiga bulan ia melakukan aksinya dan sekarang mendapat julukan "Mbah Ratmo" sesuai nama lokasinya, Jalan Suratmo.
Kakek Sumarjono saat peragakan silat (Angling/Detikcom)
(alg/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads