Sampai kapan kondisi ini berlangsung, belum dapat dipastikan. Padahal aktivitas arus mudik lebaran Idul Fitri 2016 segera tiba.
Situasi Terminal Leuwipanjang diketahui sepi usai Kemenhub melakukan inspeksi mendadak (sidak) memeriksa angkutan mudik lebaran Idul Fitri 2016, beberapa waktu lalu. Hal tersebut membuat Dishub Kota Bandung cemas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia tidak mengetahui secara pasti kemana bus angkutan umum tersebut 'bersembunyi' pasca dilakukan pengecekan uji kelaikan. Jika kebutuhan armada hingga memasuki masa mudik nanti meleset dari target yang akan dioperasikan, pastinya itu akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan umum.
"Apakah itu sedang diperbaiki busnya atau malah digarasikan. Kalau digarasikan kan gawat, pelayanan lebaran akan terganggu," ucap Didi.
Buntut dari sidak tersebut, menurut Didi, jumlah armada yang masuk ke Terminal Leuwipanjang cenderung berkurang. Ia khawatir jika perusahaan bus tidak mengoperasikan armadanya akan berakibat penumpang terlantar.
"Bisa dilihat dari antrean kendaraan yang siap berangkat di jalur keberangkatan biasanya lima. Sekarang dua atau tiga saja yang terlihat. Kita akan evaluasi untuk meyakinkan, sebenarnya daya dukung angkutan lebaran ini masih memadai atau tidak," ujar Didi.
Berkaitan kesiapan angkutan lebaran Idul Fitri, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto menggelar inspeksi ke Terminal Leuwipanjang dan sejumlah perusahaan bus di Kota Bandung, pada Sabtu (11/6) lalu.
Hasilnya, Didi menjelaskan, sejumlah kendaraan dinyatakan tidak laik jalan. "Penyebabnya beragam, mulai tidak berfungsinya rem tangan, speedometer, sabuk pengaman, hingga sejumlah aspek keamanan lainnya," tutur Didi.
Didi mengklaim pemeriksaan bus sebenarnya sudah dilakukan secara berkala, terutama dari sisi keamanan. Hanya saja beberapa elemen diperiksa ialah hal-hal utama fisik bus meliputi rem, rem tangan dan ketebalan ban. (bbn/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini