Seperti yang diceritakan oleh Ketua Rumah Tahfidz Shizuoka Anung Wahyudi dalam surat elektronik yang terima detikcom, Selasa (21/6/2016). Komunitas Rumah Tahfidz Shizuoke belajar mengaji, mengkaji dan menghafal Alquran. Pengajarnya Hafidz Abqariy Hisan, hafidz muda yang telah hafal 30 juz di usia 16 tahun sebagai duta safari Ramadan dari salah satu pesantren modern di Bogor atas undangan Shizuoka Muslim Association (SMA).
Anung mengatakan Muslim di Shizuoka sebagian besar adalah pendatang dari Indonesia, Bangladesh, Pakistan, Turki, Palestina, Maroko dan Malaysia disamping muslim yang berasal dari warga asli (Jepang). Para muslim pendatang tersebut terdiri dari pelajar, pemagang kerja, pekerja, pebisnis maupun profesi lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program ini bertujuan untuk membibit dan mencetak para penghafal Al-Qur'an dari negeri sakura serta menjadi salah satu program unggulan SMA selain program Shizuoka Masjid Project (muslimjapan.com), ini menjadi mimpi kami," kata Anung.
![]() |
Sementara itu, Hafidz Abqariy Hisan memberikan nasihat dan berbagi ilmu serta pengalaman sebagai seorang hafidz muda. "Menghafal Qur'an yang perlu kita luruskan dulu adalah niatnya, niat lillahi ta'ala, niat karena Allah, bukan karena yang lain. Orang tua, keluarga dan lingkungan berperan besar bagi seorang hafidz untuk menghafal dan menjaga hafalan" ujarnya.
![]() |
Di kesempatan yang sama Direktur Kids Program SMA Tuty Alawiyah mengatakan sangat bangga dengan adanya Rumah Tahfidz di Shizuoka.
"Sekarang anak-anak kami lebih tertarik ke musala untuk belajar dan menghafal Alquran dengan adanya program Rumah Tahfidz ini," ungkap Tuty.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini