Jakarta - Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR tidak mengetahui acara Persatuan Istri Anggota (PIA) DPR yang dipimpin istri Agung Laksono, Sylvia Amelia Wenas digunakan untuk presentasi penjualan apartemen mewah. Sepengetahuan Setjen, acara itu untuk membahas peresmian pengurus baru.Demikian disampaikan Wakil Sekjen DPR, I Gusti Ayu Darsini saat ditemui
detikcom di ruang kerjanya, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/2005). Kasus presentasi penjualan apartemen di DPR, 16 Maret 2005 lalu banyak menuai kecaman anggota dewan. Darsini mengaku menghadiri acara yang dipimpin istri Agung Laksono tersebut. Namun Darsini tak mengikutinya sampai selesai. Begitu Agung Laksono usai memberikan sambutan, Darsini memilih pulang."Saya datang ke sana untuk mewakili Setjen DPR RI. Namun ketika pembahasan mengenai apartemen itu saya tak tahu karena saat itu saya pergi untuk ke luar," kata Darsini.Menurut Darsini, acara PIA itu sebenarnya untuk membahas peresmian pengurus baru yang telah disusun pada 16 Maret 2005 lalu. Dijelaskan Darsini, kegiatan PIA untuk silaturahmi dan kegiatan sosial. "Struktur baru sekarang ketuanya Ibu Agung Laksono," kata Darsini. Darsini menjelaskan, DPR tidak memberikan anggaran khusus untuk kegiatan operasional PIA. Untuk operasional PIA menggunakan iuran anggota PIA. Mekanisme iuran itu dipotong dari gaji para anggota DPR.Tahun 2004 lalu, para anggota DPR berjenis kelamin laki-laki yang sudah berkeluarga dipotong Rp 5 ribu per bulan untuk iuran istrinya yang menjadi anggota PIA. Rencananya tahun 2005 ini, iuran akan dinaikkan menjadi Rp 10 ribu perbulan. Tahun lalu, setiap kegiatan PIA menghabiskan dana Rp 4,5 juta. Diperkirakan setahunnya, kegiatan PIA menelan dana Rp 15 juta. "Untuk iuran Rp 10 ribu masih diajukan ke pimpinan dewan, jika pimpinan dewan setuju kita tembuskan ke pimpinan fraksi. Tapi jika ada fraksi yang menolak maka kami tak bisa untuk memaksa," jelas Darsini.
(iy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini