"Data sementara yang dihimpun Pusdalops BPBD Provinsi Sulawesi Utara bencana banjir dan longsor terjadi di Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten dan Kepulauan Sangihe. Data sementara dampak bencana banjir dan longsor 4 tewas, 1 orang hilang, dan ratusan rumah rusak," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (22/6/2016).
Sutopo menjelaskan, hingga saat ini gelombang tinggi dan cuaca ekstrim menyebabkan akses laut menuju Kepulauan Sangihe belum dapat dilakukan dengan kapal laut. Komunikasi dengan BPBD setempat juga terkendala sehingga data masih terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Kota Tomohon terjadi bencana longsor di Tinoor dan beberapa titik di Kota Tomohon. Sedangkan di Kabupaten Minahasa Selatan terjadi bencana gelombang pasang yang mengakibatkan hancur dan hanyutnya perahu motor di Amurang Timur dan juga tanah longsor di beberapa kecamatan di Kab Minahasa Selatan," jelasnya.
Kabupaten Kepulauan Sitaro juga diterjang banjir. Tanah longsor terjadi di beberapa kecamatan. Akibatnya, 23 orang harus mengungsi ke gereja. Beberapa jembatan yang menghubungkan antar kecamatan juga tidak bisa dilewati, bahkan ada jembatan yang putus sehingga menutup akses bagi warga.
"Banjir, longsor, gelombang tinggi dan cuaca ekstrim juga menerjang Kabupaten Kepulauan Sangihe. Berdasarkan laporan sementara 3 orang meninggal dan 1 orang hilang, ratusan rumah rusak dan longsor terjadi di beberapa titik. Komunikasi sulit dilakukan karena listrik mati," tutur Sutopo.
BNPB hingga saat ini masih terus mengumpulkan data terbaru akibat banjir dan longsor di Sulawesi Utara itu. Sementara itu, PBD dibantu TNI, POLRI, SAR, dan masyarakat setempat telah melakukan evakuasi, pendataan dan mendropping logistik berupa makanan siap saji serta peralatan tidur bagi sebagian warga.
(Hbb/Hbb)











































