Kapal Ikan China Masuk Natuna, JK: Kita Harus Jaga Perairan RI

Kapal Ikan China Masuk Natuna, JK: Kita Harus Jaga Perairan RI

Ferdinan - detikNews
Selasa, 21 Jun 2016 20:32 WIB
Foto: Wapres JK (Ferdinan/detikcom)
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan upaya TNI Angkatan Laut menindak kapal berbendera China di Kepulauan Natuna sudah tepat. Sebab kapal tersebut diduga melakukan pencurian ikan di zona perairan Indonesia.

"Saya kira itu tembakan peringatan. Kan nggak ada orang yang terluka. Kita jaga daerah perairan kita, kita harus menjaganya dengan baik," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2016).

Kapal TNI AL sebelumnya memergoki 10-12 kapal ikan asing di perairan Natuna kawasan ZEE Indonesia pada Jumat (17/6).Beberapa kapal terlihat melempar jaring dan diduga melakukan pencurian ikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TNI AL kemudian meminta kapal-kapal tersebut berhenti, namun diabaikan. Hingga akhirnya kapal TNI AL mengeluarkan tembakan peringatan ke udara dan laut.

Kapal ikan asing Han Tan Cou nomor 19038 berhasil diberhentikan dan ditangkap oleh KRI Imam Bonjol-383. Ada 7 ABK yang berada dalam kapal China tersebut.

Penangkapan ini lalu diprotes pemerintah China. Jubir Kemlu China, Hua Chunying, menyebut kapal perang Indonesia merusak satu kapal China. Disebut juga ada nelayan yang terluka, namun dibantah Indonesia.

Soal protes ini, JK menegaskan, pemerintah RI akan memberikan penjelasan. Pemerintah juga tetap menindaklanjuti proses hukum atas dugaan pencurian ikan oleh kapal berbendera China tersebut.

"Kita kan sudah ambil tindakannya. Karena itu sikap perorangan," ujar JK.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya mengatakan penegakan hukum di wilayah perairan Indonesia tetap dilakukan. Karena itu, proses hukum terhadap 7 ABK kapal China akan dilanjutkan.

(fdn/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads