"Saya selalu berikan opsi pada pimpinan (presiden Jokowi), paling banyak 3, paling sedikit 2. Saya serahkan ke presiden untuk putuskan apa saja. Enggak pernah 1 opsi, selalu minimal 2 opsi," papar Luhut dalam rapat dengan Komisi III di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Kemudian Luhut membeberkan kepada Jokowi soal untung rugi dari setiap opsi yang diberikan oleh Kompolnas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut menjelaskan, setelah itu presiden lah yang menentukan. Dikatakan Luhut, proses seleksi yang dilakukan Kompolnas dilakukan secara terbuka dan seprofesional mungkin.
"Proses pengambilan keputusan di sini kami sudah sangat cermat dan terbuka, transparan, 1 titik hampir gak ada yang kita rahasiakan," tutur Luhut.
"Setiap langkah yang kami ambil kami hitung aturan UU nya, kami lihat pasal demi pasal jangan sampai ada yang dilanggar. Ada ahli-ahlinya di sini. Sudah sangat mumpuni. Saya tetap kroscek keluar juga bisa tentang masalah legalnya jangan sampai ada yang salah. Calon bisa saja berubah-ubah tergantung feedback yang kami terima. Kita buat kriteria-kriteria," imbuhnya. (Hbb/Hbb)











































