Ibu Supriyanto, Parimah, meninggal pada 14 April 2016 lalu. Sebulan kemudian, tepatnya 24 Mei 2016, Supriyanto beraksi. Kepada polisi, dia mengaku dibantu 9 orang untuk membongkar makam sang Ibu. Kemudian jenazah dibawa ke rumah.
"Dia mengaku mendapat wangsit dan mimpi untuk membongkar makam ibunya agar bisa dihidupkan," kata Kasat Reskrim Temanggung AKP Suharto melalui telepon, Selasa (21/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang masih di Polsek Kedu, masih pemeriksaan," kata Suharto.
Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan barang bukti berupa dua cangkul, seutas tali, dan senter. Sementara jenazah Parimah sudah diserahkan kepada kepala desa setempat untuk dikuburkan kembali. (alg/trw)