"Kesenjangan sosial di Indonesia sejak 2010 sudah mulai 'lebay', karena indeks gininya sudah menyentuh 0,4. Tahun 2014 sudah 0,42. Artinya 1 persen terkaya menguasai 42 persen aset nasional. Ini menurut konsensus ekonom, ini sudah kebabalasan," kata Kepala BAZNAS Bambang Sudibyo yang juga mantan Menteri Keuangan ini.
Bambang menyampaikan hal tersebut di acara BAZIZ Provinsi DKI, Peduli Umat 2016, "Zakat untuk Kesejahteraan Umat" di Plennary Hall JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (21/6/2016). Hadir pula Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok), Sekda DKI Saefullah, dan Ketua Baziz DKI Djubaidi Adih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cara memoderasi kesenjangan sosial adalah dengan zakat. Zakat bisa mengurangi kesenjangan sosial," kata Bambang disambut seribuan penerima zakat yang memenuhi arena.
Potensi zakat Indonesia di 2016, disebutnyan sebesar Rp 286 triliun. Tentu yang paling potensial menyumbang zakat adalah provinsi dengan pendapatan per kapitanya tinggi, tak lain dan tak bukan adalah DKI.
"Tapi kesenjangan berdasar indeks gini paling tinggi juga di DKI," kata Bambang. (dnu/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini