Pemerintah Batal Bentuk Badan Cyber Nasional, Digabung ke Lemsaneg

Pemerintah Batal Bentuk Badan Cyber Nasional, Digabung ke Lemsaneg

Ahmad Masaul Khoiri - detikNews
Selasa, 21 Jun 2016 12:11 WIB
Yuddy Chrisnandi (Foto: Danu Damarjati/detikcom)
Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Yuddy Chrisnandi menemui Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan membahas Badan Cyber Nasional (BCN). Dalam pertemuan itu disepakati tidak ada lembaga baru dan BCN diberikan ke Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).

"Hasil rakor Polkam itu Lemsaneg sehingga tanpa membentuk badan baru tugas badan cyber ini akan diberikan kepada Lemsaneg," ujar Yuddy di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2016). Pertemuan Yuddy dan Luhut berlangsung selama 1 jam dan tertutup.

Menurut Yuddy, karena diberikan ke Lemsaneg maka akan dilakukan revitalisasi fungsi, tugas dan kewenangan lembaga itu. Nantinya akan ada satu fungsi Ditjen Kemenkominfo yang menangani aplikasi tekonologi yang harus dileburkan ke Lemsaneg.
Kemenko Polhukam

Yuddy menerangkan, masalah cyber security sudah menjadi tren dunia yang harus dimiliki pemerintah untuk melindungi sumber-sumber informasi dan data digital yang dimiliki oleh pemerintah dan publik yang tidak boleh keluar ke tempat lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tidak ada badan baru, yang ada di sini dikurangi, digabungkan fungsinya bertambah ke dalam Lemsaneg. Jadi mini truktur kaya fungsi. Kita dalam tahap finalisasi, untuk lebih jelasnya tanya Menko Polhukam," ucap dia.

Pentingnya revitalisasi BCN terlihat dari sejumlah dokumen yang didapatkan mantan kontraktor badan intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden yang menyatakan Australia dan Selandia Baru menyadap jaringan telepon genggam terbesar di Indonesia, dan juga sistem telekomunikasi sejumlah negara kecil di Kepulauan Pasifik. Cyber Nasional mulai diusulkan ke Presiden Jokowi pada 12 Desember 2014.

(nwy/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads