Saat Basri Sangadji Dibunuh, Satpam Hotel Ketakutan
Selasa, 22 Mar 2005 15:29 WIB
Jakarta - Satpam dan Karyawan Hotel Kebayoran Inn diperiksa sebagai saksi sidang Basri Sangadji. Saat kejadian pembunuhan, mereka mengaku ketakutan dan bersembunyi.Demikian kesaksian yang mengemuka dalam sidang Basri Sangadji di Aula Mapolres Jaksel, Jalan Wijaya, Selasa (22/3/2005).Satpam Kebayoran Inn Sunaryono mengaku melihat 4 mobil yaitu mobil Kijang, Escudo, Panther dan Blazer masuk ke halaman hotel. Dari mobil tersebut sekitar 15 orang yang membawa tentengan seperti golok. Mereka semua masuk ke hotel diantaranya ke lobi hotel."Saya mengetahui ada kejadian setelah mendengar suara letusan senjata api. Terus terang saya takut mendengar tembakan tersebut sehingga saya hanya diam di pos," kata Sunaryono.Setelah kejadian, kata dia, Jamal Sangadji meminta pertolongan untuk dicarikan taksi. "Saat itu saya lihat Jamal penuh luka. Banyak darah ditubuhnya dan saya membantu dia naik ke taksi," ujarnya.Sunaryono mengaku dirinya tidak masuk ke kamar 301 tempat Basri Sangadji dibunuh."Saya belum pernah ke kamar 301 sampai keluar menjadi satpam hotel karena kontrak habis," imbuhnya.Pernyataan Sunaryono mengundang pertanyaan dari Ketua Majelis Hakim Efran Basuming. "Saudara tidak ingin lihat, tidak ada pikiran seperti itu. Kamu cuek sekali tidak mau tahu kejadian, seharusnya saudara yang mengamankan sebagai sampai ada evakuasi. Tugas utama saja tidak dijalankan. Makanya tidak tahu tentang kejadian," ungkap Efran.Hal yang sama disampaikan Hakim Ketut Manika. "Berbahaya kalau jadi satpam begini. Lain kali jangan jadi satpam jadi direktur atau apalah," kata Manika yang langsung disambut tawa hadirin.Mendengar hal tersebut, Sunaryono hanya tertunduk diam.Saksi Auditor Hotel Kebayoran Inn Endang Ginanjar mengaku melihat 15 orang masuk ke hotel tanpa meminta kunci dan tidak ada yang aneh.Dalam hitungan menit setelah 15 orang tersebut masuk, Endang mendengar didobrakan pintu percis di atas kamar 301."Kita langsung lari ke belakang ke ruangan yang kosong dan gelap. Saat itu terdengar bunyi tembakan sebanyak dua kali. Satu jam kemudian baru keluar karena suasana sudah hening," kata Endang."Satu hari setelah kejadian, saya lihat banyak darah di kasur, dinding TV kaca dan kursi," lanjutnya.Hal serupa disampaikan saksi Kasir hotel Kebayoran Inn Mukti Widiantoro.PoldaSaksi dari Polda Metro Jaya AKP Usman Rubi dan Ipda Ryadi Syarif mengaku telah mengamankan 12 orang saat kejadian Basri sangadji. Delapan diantaranya ditetapkan sebagai tersangka."Kami datang ke tempat kejadian setelah 12 jam dari kejadian pembunuhan Basri Sangadji. Dalam tim terdapat 20 orang. Kemudian, terdakwa ditangkap dalam satu rumah yang ada di Pondok Ungu, Bekasi. Dalam rumah tersebut, ada 12 orang ditambah satu perempuan yang merupakan pemilik rumah. Mereka kami tangkap dan tidak ada yang tersisa," ungkap Usman."Saya tidak tahu itu rumah milik siapa tetapi setelah kejadian baru mengetahui rumah itu milik Tito Key," lanjutnya.Usman mengatakan pihaknya menyita 5 senjata tajam yang diantaranya ada yang terkena bercak darah. Saksi Ipda Ryadi Syarif juga menyampaikan hal yang sama. Terdakwa Sevanya Rahakbau alias Lois membantah kesaksian tersebut. "Yang masuk ke dalam hotel 6 orang bukan 15 orang dan hanya mengunakan dua mobil Suzuki Panther dan Vitara bukan 4 mobil. Sidang dilanjutkan Selasa (29/3/2005) dengan agenda pemeriksaan saksi.
(aan/)