"Wanbin perlu didengar. Wajib itu tidak ada. Saat munas, kami berpendapat tidak ada istilah wajib. Arahannya memang perlu diperhatikan," kata Akbar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (20/6/2016). Akbar merupakan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar.
Soal dukungan ke Ahok sendiri, Akbar menganggapnya terburu-buru. Menurutnya, Golkar harus lebih dahulu mendengarkan suara wakil rakyat di tingkat DKI sebelum mengambil keputusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, adakah calon lain yang menurut Akbar lebih tepat selain Ahok? Dia tidak menyebut nama.
"Partai juga bisa cari tokoh yang lain yang dianggap tepat. Menurut saya, pendapat dari bawah perlu didengar," ucap Akbar.
Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dalam beberapa kali wawancara terkait dukungan Golkar ke Ahok mengatakan bahwa restu Wanbin diperlukan. Saran Wanbin wajib dijalankan oleh DPP.
Namun, tadi Ical meralat. Dia menyatakan bahwa terkait dukungan Golkar ke Ahok tidak wajib mendapat persetujuan Wanbin.
"Kalau (terkait) presiden, wapres, menteri, wajib. Tapi kepala daerah tidak (wajib ditaati). Tapi dibicarakan bersama," kata Ical sebelumnya. (imk/bag)











































