"Presiden setuju. Kami akan membuat tim pakar kita berbicara hukum internasional bagaimana enaknya hubungan kita dengan Tiongkok ini tetap baik tapi kedaulatan kita tidak terganggu," jelas Luhut di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Luhut juga menyampaikan bahwa dalam insiden terakhir, ABK Cina tidak mengalami luka karena penangkapan oleh TNI AL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Hasyim Djalal pakar hukumnya jadi leader biar nanti kita tidak buat kesalahan seperti Sipadan dan Ligitan. Kemudian setelah digambarkan Prof Hasyim Djalal ada pembenaran-pembenaran yang memperkuat posisi kita," tutur dia.
Luhut juga menegaskan hubungan RI dan Cina tak terganggu karena urusan di Laut Cina Selatan.
"Yang penting kita damai-damai saja," tegasnya. (edo/bag)











































