"Saya mintanya sudah jelas. Saya mau (ERP) yang dipakai oleh negara maju dan sudah terbukti berapa puluh, berapa belas tahun. Kita nggak mau coba pakai yang baru-baru, kita ngeri karena ini barang Rp 2-3 triliun," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Ahok mengatakan Dewan Transportasi Kota akan studi banding sebelum ERP diterapkan di Jakarta. Ahok setuju ada studi banding dulu. Soal negaranya belum diketahui, namun sejauh ini yang sering disebut adalah Singapura dan Swedia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ERP, tentu seperti terlihat setiap hari ada proyek MRT, LRT, pembangunan jalan layang dan lainnya untuk mengatasi macet Jakarta. Ahok juga sudah meminta TransJakarta untuk fokus membenahi pelayanan.
"Anda (TransJ) fokus mengetahui orang mau ke mana. Orang mau ke mana itulah yang harus kamu layani sampai sedeket mungkin dengan tujuan atau rumah dia," tuturnya.
"Tapi kan musti siapin gate untuk keluar tempel. Beli bus juga butuh waktu, karena kita putuskan semua adalah produk lokal walaupun merek luar negeri tapi karoseri lokal," imbuh Ahok.
Lalu bagaimana dengan penerapan sistem ganjil genap dalam waktu dekat? "Kepolisian akan uji coba dulu. Kami belum lihat," jawab Ahok singkat. (bal/aan)











































