Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis mengatakan, para jamaah akan mendapatkan makan dengan fasilitas katering istimewa. Makanan dibuat oleh katering Arab Saudi namun memiliki cita rasa Indonesia. Syarat utama katering adalah memiliki peralatan besar, pemanas, ada juru masak asal Indonesia sampai kotak kemasan. Di kotak itu juga dibedakan warnanya dan waktu ideal untuk memakannya.
Para jamaah akan mendapat jatah makan satu kali saat tiba di Jeddah, lalu 18 kali saat di Madinah dan 24 kali saat di Makkah selama 12 hari. Khusus untuk momen Armina, jamaah akan mendapat tiga kali makan dan air minum. Selain itu, jamaah juga akan mendapat snack yang dibungkus dalam kemasan plastik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Katering Jamaah Haji |
Untuk di Jeddah, makanan akan diberikan saat kedatangan di dalam bus sebelum berangkat ke Makkah dan saat kepulangan di plaza bandara. Menu makanan tersebut terdiri dari nasi, lauk dua macam, sayur, buah dan air mineral.
Katering Jamaah Haji |
Untuk di Madinah, makanan terdiri dari nasi lauk (siang dua macan, malam satu macam), sayur, buah, air mineral, snack pagi dan paket kelengkapan konsumsi. Makan akan didistribusikan mulai pukul 11.00 sampai pukl 14.30 waktu Arab Saudi untuk makan siang, dan makan malam pukul 18.00 waktu Arab Saudi sampai dengan 21.30 waktu Arab Saudi. Snack pagi akan didistribusikan bersamaan dengan makan malam.
"Ada juga makan selamat datang dan tambahan air mineral pada saat kedatangan di pemondokan," katanya.
Terakhir, untuk di Makkah, menu makanan terdiri dari nasi, lauk dua macam, sayur, buah dan air mineral. Frekuensinya diberikan maksimal 24 kali makan selama 12 hari mulai kedatangan sampai dengan selesai wukuf. Jadwal distribusinya pukul 08.00 sampai dengan 11.00 waktu Arab Saudi untuk makan siang dan pukul 16.30 sampai dengan pukul 21.00 waktu Arab Saudi untuk makan malam. (mad/ega)












































Katering Jamaah Haji
Katering Jamaah Haji