Musda DPD Golkar DKI Sempat Diwarnai Perdebatan, Tapi Langsung Kondusif

Musda DPD Golkar DKI Sempat Diwarnai Perdebatan, Tapi Langsung Kondusif

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Minggu, 19 Jun 2016 16:47 WIB
Foto: Bagus Prihantoro N/detikcom
Jakarta - Musyawarah Daerah DPD Golkar DKI baru memasuki Paripurna kedua yakni untuk penyampaian pandangan. Sebelumnya pada saat Paripurna pertama sempat ada perdebatan soal hak suara.

Perdebatan muncul pada saat pimpinan sidang yakni Plt Ketua DPD DKI Jakarta Yorrys Raweyai meminta perwakilan masing-masing pemilik suara menentukan nama untuk jadi pimpinan sidang Paripurna kedua. Perwakilan dari DPD II Golkar Kepulauan Seribu protes karena merasa tak diberi hak suara.

"Saya sepakat kalau semua juklak disesuaikan dengan Munaslub, tapi bagaimana dengan suara saya? Saya juga punya hak suara di sini!" kata salah seorang perwakilan dari Kepulauan Seribu itu di Kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Minggu (19/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa perwakilan lain juga menyampaikan pendapat yang sama. Mereka mempertanyakan sebab Ketua DPD II Kepulauan Seribu dipecat dan belum ditunjuk penggantinya. Selain itu, ada pula perwakilan dari SOKSI DKI Jakarta yang juga merasa tak diberi hak suara.

Mendengar keributan itu, Yorrys angkat suara. Dia menegaskan langkah DPP tegas dan ingin DPD Golkar DKI segera membentuk kepengurusan definitif.

"Saya sekali lagi katakan acuan dasar juklak dari munaslub. DKI itu vakum setelah meninggalnya almarhum (Priya Ramadhani). Kita ambil sikap tegas. DKI Jaya dengan ada persoalan ini mari selesaikan di dalam. Walaupun saya memiliki legalitas untuk langsung menunjuk pimpinan sidang, tapi saya tak pakai legalitas itu," kata Yorrys.

Setelah itu Yorrys meminta lima nama untuk memimpin Paripurna kedua. Dia meminta perwakilan Kepulauan Seribu dan SOKSI untuk berembug dengan segera.

Perdebatan pun berakhir dan Musda dilanjutkan. Yorrys lalu menyampaikan pertanggungjawabannya setelah menjabat sebagai Plt Ketua DPD Golkar DKI selama 6 hari.

Saat ini Paripurna kedua tengah berlangsung dengan pembacaan pandangan umum masing-masing pemegang suara di Musda. Dari 12 suara, sebanyak 5 suara mendukung Fayakhun jadi Ketua DPD Golkar DKI dan setuju bila Golkar mendukung Basuki T Purnama (Ahok) sebagai Cagub DKI di Pilgub 2017. (bpn/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads