Curah hujan dengan intensitas tinggi semenjak Sabtu sore hingga dinihari di Solo dan kawasan hulu-hulu anak sungai menyebabkan volume air yang masuk ke Bengawan Solo meningkat drastis. Hingga Minggu (19/6/2016) sekitar pukul 01.00 WIB mencapai 9,99 meter, pada pukul 05.00 WIB ketinggian air di Pos Jurug mencapai 10,47 meter, atau memasuki siaga merah.
Foto: Muchus B R/detikcom |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya sejumlah kawasan terendam banjir luapan 1 hingga 1,5 meter. Ratusan keluarga di Kelurahan Sangkrah, Kelurahan Gandekan, Kelurahan Sewu, Kelurahan Pucangsawit dan kawasan bantaran lainnya diungsikan di tempat yang lebih tinggi. Ada yang diungsikan ke masjid, gedung serbaguna kampung, rumah baca dan fasilitas umum lain maupun rumah warga yang tidak tergenang.
Foto: Muchus B R/detikcom |
Banjir luapan kali ini disebut sebaga kondisi paling buruk yang terjadi di Solo sejak 10 tahun terkahir. Banjir besar di Solo sebelumnya terjadi pada akhir tahun 2007. Namun demikian kedua banjir tersebut belum bisa menyamai kedahsyatan banjir tahun 1966 yang melumpuhkan lebih dari separo Kota Solo saat itu.
Termasuk yang menjadi korban banjir luapan besar kali ini adalah kediaman pribadi Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo. Kediaman Rudy yang berada di Pucangsawit, tak jauh dari Bengawan Solo. Meskipun telah dibangun tanggul, namun air masih merendam kawasan kampung Rudy hingga mencapai pusar orang dewasa.
Banjir juga menggenangi instalasi pengolahan air bersih milik PDAM Kota Surakarta yang berada di kawasan Jurug. Karena genangan tersebut suplai air bersih untuk kawasan Solo Timur dan sebagian Solo Utara terganggu. Pengadaan air bersih untuk warga secara darurat akan dikirim melalui tangki-tangki air yang dikirim oleh PDAM.
Hingga diturunkan, kondisi Solo masih diselimuti awan tebal. Sedangkan di kawasan Wonogiri dan Karanganyar masih diguyur hujan sebagian. Wonogiri merupakan hulu utama Bengawan Solo. Sedangkan dari Karanganyar terdapat Kali Samin, salah satu anak sungai Bengawan Solo yang cukup besar yang masuk ke badan sungai utama Bengawan Solo di kawasan Solo. (mbr/dhn)












































Foto: Muchus B R/detikcom
Foto: Muchus B R/detikcom