Kepala Divisi Keimigrasian Kemenkumham Aceh, Achmad Samadan, mengatakan, pihaknya mengizinkan para imigran ini turun agar tim teknisi dapat lebih leluasa memperbaiki kapal. Mesin kapal yang rusak dan beberapa bagian yang bocor masih dalam penanganan teknisi.
"Semalam juga sempat badai dan ombak besar. Kapal sempat miring. Dari pada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan makanya kita bawa mereka ke darat," kata Samadan kepada wartawan di lokasi penampungan, Sabtu (18/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hari lalu, teknisi juga sudah memperbaiki kapal dan kondisinya dinyatakan layak jalan. Namun karena badai dan ombak besar tadi malam, dinamo starter kembali mengalami masalah. Teknisi kemudian membawa dinamo ke bengkel untuk diperbaiki.
"Sampai saat ini kita masih berupaya mengantar mereka ke luar Indonesia," jelasnya.
Selama terdampar di Aceh, pemerintah melalui Dinas Sosial memberikan bantuan logistik berupa makanan, minuman, pakaian dan lainnya untuk mereka. Dapur umum dan tenda penampungan sudah dibangun di lokasi.
"Proses penanganan dari sisi kemanusian hampir terpenuhi semua baik segi makanan ataupun pakaian. Mereka juga kita beri makan sehari tiga kali," ungkap Samadan.
Tadi siang, Dinas Sosial juga memberikan mereka matras sebagai tempat tidur di dalam tenda. Tak lama setelah menerima bantuan tersebut, mereka terlihat tidur-tiduran di dalam tenda. Beberapa petugas keamanan dari TNI dan polisi berjaga-jaga disekitar lokasi penampungan. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini