"Kesenjangan semakin jauh saat ini. Wisuda ini merupakan tahap awal dan setelah wisuda itu tugas kalian. Civitas Unisba tidak cukup hanya mengeluh, meratap diri, marah-marah tidak menyelesaikan persoalan. Ayo berubah," ujar Zulkifli Hasan dalam sambutannya dihadapan ratusan calon sarjana Universitas Islam Bandung, Jalan Taman Sari, Jumat (17/6/2016). Zulkifli Hasan memberi sambutan dalam rangka Safari Ramadhan.
Mahasiswa Unisba, dikatakan Zulkifli, dengan belajar tekun dan giat itu sudah bersifat pancasilais. Jadi juara olimpiade dengan mengoptimalkan semua inderanya berarti perilaku mendapat sinar ilahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Umat Islam kata Bang Zul adalah umat tengah yang bisa menjadi model bagi seluruh umat yang lain. Ia pun berharap para mahasiswa mengambil gerak cepat bagi masa depannya.
"Ayo tunjukkan kepada yang lain. Orang yang berani mengambil inisiasi duluan dia menang. Pintar luarbiasa gak pede gak menang. Puasa itu buat kita tambah kuat, perisai. Secara fisik menurun, tapi semngat 3 kali lipat. Berani lebih besar," ujar dia.
Menurut dia, umat Islam adalah umat yang cerdas, kaya, tekun, pekerja keras, hebat, dan itu sudah terbukti. Maka bersungguh-sungguhlah dalam belajar dan jadilah apapun, jadi petani, pengusaha, dokter yang top.
"Tentu mencapai prestasi tidak ada yang instan perlu ketekunan, daya juang tinggi. Di zaman persaingan bebas tidak perduli asal-usul yang tidak siap dilindas dan pemenang adalah yang siap. Anda diruangan ini sebagai mahasiswa dan bukan mahasiswa biasa. Selamat berjuang semoga Tuhan memberi jalan perjuangan kita," harap Bang Zul seraya diamini para peserta.
Selain memberi pembekalan bagi para calon wisudawan, Ketua MPR juga memberikan wawasan dan pandangan terhadap 4 pilar. Wawasan tersebut dijabarkannya tanpa perlu dihafal namun cukup untuk dimengerti dan kemudian diterapkan.
"Melihat cerminan yang ada sekarang ini masih adakah pancasila saat ini. Disini pasti sudah hafal diluar kepala. Makanya saya mengajari 4 Pilar agar mudah dipahami. Pancasila merupakan saripati cinta kasih sayang, sebagai dasar negara, pandangan hidup nilai-nilai nenek moyang kita," jelas Bang Zul.
"NKRI berarti kewajiban dan hak kita sama," sambung dia.
Bhinneka Tunggal Ika itu, diandaikannya saat dulu dilarang mengemukakan apa adanya dan disuruh sama. Jawa Barat yang mempunyai kreativitas tinggi haruslah dioptimalkan.
"Makanya tumbuh secara pesat industri kreatif disini. Boleh optimalkan tapi hargai perbedaan. UUD 45 yang penting itu sistem demokrasi kita Pancasila, yang berdaulat rakyat. Tujuannya untuk kesejahteraan rakyatnya. Itulah konsensus dasar berbangsa bernegara," pungkas dia. (van/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini