"Bandara dengan kapasitas di atas 5 juta orang. Seperti Changi, Heathrow itu sudah pakai sistem yang akan kita gunakan," kata salah satu arsitek Terminal 3 Ultimate, Benyamin Aris Nugroho saat berbincang di Bandara Cengkareng, Tanggerang, Kamis (16/6/2016).
Salah satu alur ban berjalan di sistem bagasi automatis di T3 Ultimate Bandara Cengkareng (Foto: Hasan Alhabsy/detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memasuki pesawat, hanya ada satu petugas yang akan memeriksa barang. Dengan sebuah alat pendeteksi, petugas memastikan barang sudah sesuai dengan tujuan penumpang nantinya.
Salah satu alur ban berjalan di sistem bagasi automatis (Foto: Hasan Alhabsy/detikcom) |
"Mereka memastikan barang ini ke mana, kalau benar ke mana ya lanjut. Kalau nggak, ntar ditaruh. Jadi tidak ada lagi petugas yang bisa menyangkal ini bukan saya yang ngambil. Karena petugas juga membawa sesuatu alat yang terintegrasi semuanya," paparnya.
Sistem bagasi automatis di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Maikel Jefriando/detikcom) |
Terminal juga memasang beberapa CCTV (Closed Circuit Television) untuk memantau pergerakan barang sekaligus petugas. Sedikitnya petugas yang berurusan dengan barang penumpang demi menjaga keamanan.
"Campur tangan manusia itu sudah sedikit sekali. Supaya masalah keamanan, dan semua itu dilengkapi dengan kamera," tegas Benyamin.
Proses ini memakan waktu tidak lebih dari 9 menit. Menurut Benyamin, dengan kapasitas penumpang yang besar, tidak mungkin terminal berlama-lama dengan sistem bagasi.
"Nggak kebayang kalau harus berlama-lama, bisa ngamuk penumpang," pungkasnya.
(mkl/nwk)












































Salah satu alur ban berjalan di sistem bagasi automatis di T3 Ultimate Bandara Cengkareng (Foto: Hasan Alhabsy/detikcom)
Salah satu alur ban berjalan di sistem bagasi automatis (Foto: Hasan Alhabsy/detikcom)
Sistem bagasi automatis di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Maikel Jefriando/detikcom)