PD dan PDIP Minta Paripurna Bahas Kapolri Ditunda, PAN: Alasan Teknis

PD dan PDIP Minta Paripurna Bahas Kapolri Ditunda, PAN: Alasan Teknis

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 16 Jun 2016 15:42 WIB
PD dan PDIP Minta Paripurna Bahas Kapolri Ditunda, PAN: Alasan Teknis
Yandri bersama Zulkifli Hasan (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Paripurna DPR yang seharusnya mengagendakan pembacaan surat Presiden Joko Widodo soal calon Kapolri batal diadakan hari ini. Penundaan itu disebut bukan terkait surat calon Kapolri.

"Tadi Badan Musyawarah (Bamus) membahas agenda paripurna yang seharusnya pukul 14.00 WIB. Masalah teknis saja, beberapa fraksi minta kalau bisa ditunda ke hari Senin. Tidak ada hal krusial," kata Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto saat dikonfirmasi, Kamis (16/6/2016).

Agenda utama rapat paripurna hari ini sebenarnya ada dua, yaitu tentang perubahan Prolegnas serta perubahan Tata Tertib. Yandri menyebut ada perubahan substansi yang perlu disosialisasikan dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlalu mendadak, ini supaya hasil maksimal," ujarnya.

Yandri menuturkan bahwa surat Presiden soal calon Kapolri sudah disinggung lebih dahulu. Oleh sebab itu, dia menyebut penundaan ini tidak terkait soal calon Kapolri.

"Itu tidak disinggung. Itu sudah kita setujui. Ini teknis saja, tidak ada muatan politik," ucap Yandri.

DPR rencananya hari ini rapat maraton untuk melancarkan proses seleksi Komjen Tito sebagai calon Kapolri. Namun, kini rapat itu batal.

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menyebut ada dua fraksi yang meminta paripurna ditunda, yaitu Fraksi Partai Demokrat dan PDIP. Alasan kedua fraksi itu karena ada acara partai.

"Dinamika berkembang pada intinya teman-teman fraksi ada yang setuju paripurna siang ini, ada yang setuju hari Senin. Ini masalah teknis saja, karena ada teman-teman fraksi yang punya acara partai, Fraksi Demokrat ada acara partai. PDIP ada kegiatan partai. Sebagian besar terlibat dalam kegiatan partai itu," tutur Taufik soal situasi rapat Bamus hari ini. Taufik diwawancara terpisah dari Yandri via telepon. (imk/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads