Co Team Leader Perencana sekaligus salah satu arsitek Terminal 3 Ultimate Benyamin Aris Nugroho menjelaskan, kaca yang membatasi Terminal 3 dengan lingkungan di luarnya, terutama yang terpapar sinar matahari langsung, terdiri dari 3 lapis.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Energy efficiency measurement, itu juga kita lakukan. Ini (kaca berlapis) untuk mengurangi over thermal value, jadi agar tidak langsung terpapar sinar matahari," kata Benyamin saat ditemui di area Terminal 3 Ultimate, Tangerang, Banten, Kamis (16/6/2016).
![]() |
"Cahaya boleh masuk, kadang untuk konsep green building, bagian arsitektur agak mumet juga. Misalnya kita butuh cahaya, tapi cahaya korelatif dengan panas, apa yang harus kita lakukan. Cahaya bisa masuk, panas tidak masuk," jelasnya.
Masuknya cahaya alami dari matahari tentu membuat kebutuhan listrik untuk penerangan menjadi berkurang.
Konsep hijau lainnya yaitu pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta hanya menggunakan 50 persen luas dari lahan yang disediakan. Sisanya, dibiarkan untuk ruang terbuka hijau.
"Jadi lahan yang kita sediakan kita less sampai 50 persen. Jadi lebih banyak ruang terbuka hijau dibanding struktural," ujarnya.
Terminal 3 Ultimate terdiri dari 28 Gate. Sebanyak 25 juta penumpang diproyeksikan melalui terminal berbiaya Rp 4,7 triliun ini per tahunnya.
(rna/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini