"Untuk menanggulangi itu (sisi airside) sekarang ini ada dipasang mobile tower, tower mini ditaruh di apronnya Terminal 3 (Ultimate) Soekarno-Hatta. Jadi ada mobile tower di situ untuk lihat wilayah apron," tutur Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono kala berbincang dengan detikcom, Kamis (16/6/2016).
Wisnu menambahkan, letak tower ATC mobile itu di antara gate 33-35. Pihaknya menyediakan 10 personel ATC untuk 24 jam berjaga di tower ATC mobile itu, masing-masing digilir waktu berjaganya yang tiap giliran terdiri dari 2 orang ATC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai memantau pergerakan pesawat menggunakan CCTV yang tayang langsung selama 24 jam, Wisnu mengatakan CCTV itu bisa menjadi alat pendukung. Hasil CCTV ini nanti akan tayang di tower utama ATC Bandara Soekarno-Hatta, dibantu dengan pandangan visual petugas ATC di tower mobile.
"Nah, ini yang nanti kelihatannya diverifikasi regulator (Kemenhub), apa memenuhi syarat atau tidak. Kalau dianggap sudah oke, argumentasi oke, ya oke," tutur Wisnu.
AirNav Indonesia sebenarnya memiliki rencana menggunakan Advance Service Movement Ground Control System (ASM GCS). ASM GCS adalah alat radar untuk memantau kegiatan di darat wilayah sisi udara (airside).
"Jadi mobil lewat, motor lewat, pesawat lewat, semua benda besi yang lewat di apron akan kelihatan, dengan demikian ATC-nya bisa memerintahkan berhenti dulu, begini-begini. Ini yang sudah kami punya di Soekarno-Hatta baru level 1, maka kamu tingkatkan jadi level 2, baru selesai nanti bulan November atau Desember (2016)," tuturnya.
Namun demikian, dengan tower ATC mobile itu, pihaknya sudah melakukan simulasi operasional, meliputi pelatihan SDM, prosedur pergerakan pesawat, Standard Operation Procedure (SOP) yang mengatur lalu lintas penerbangan juga sudah disusun, hingga simulasi pergerakan-pergerakan pesawat.
Wisnu meminta pengelola bandara juga memperhatikan lalu lalang orang di kawasan airside, karena ATC tak berwenang mengawasi lalu lalang orang di wilayah airside.
"Bicara safety, bukan cuma itu, Pak Menhub (Menhub Ignasius Jonan-red) mengkhawatirkan ada pekerja yang masih lalu lalang segala macam, penumpang turun jalannya ke mana, security ke mana, saya nggak tahu. Jadi harus dijaga dari semua aspek," imbaunya.
"Kalau namanya pimpinan, bilang jalankan, kita siap harus. Itu sebabnya sekarang ini diperiksa pemerintah, kami dicek semua nih. Kalau dianggap lulus dioperasikan, kalau nggak, kami perbaiki," tandas dia. (nwk/ang)











































