"Ya minimal doa gua (saya) manjur juga begitu, hehehe...," kata Ahok sambil tersenyum, usai menghadiri peresmian RPTRA Dahlia, di Jalan Giri Kencana, Kelurahan Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (15/6/2016).
(Baca juga: Komjen Tito Calon Kapolri, Doa Ahok Terkabul)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ah enggak. Itu mah ngaco aja. Enggak ada hubungan kok," kata Ahok.
Ahok memandang sosok Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebenarnya juga bagus. Namun demikian, sisa periode Tito lebih panjang daripada Budi Gunawan. Terlepas dari itu, Ahok tak mengetahui soal pertimbangan Jokowi yang memilih Tito.
"Pak BG juga bagus. Pak BG kan tinggal satu tahun, dua tahun. Saya enggak tahu, kita mesti tanya sama Pak Presiden, saya enggak tahu," kata Ahok.
Yang jelas, tak ada unsur politis pra-Pilgub DKI 2017 yang terkait dengan terpilihnya Tito dan bukan BG yang menjadi calon tunggal Kapolri. Tak ada pula kaitan antara dukungan partai politik tertentu yang terpengaruh oleh keputusan Jokowi menjadikan Tito sebagai calon tunggal Kapolri.
"Enggak. Nanti dibalik lagi, PDIP dukung Ahok gara-gara Pak Tito jadi Kapolri. Ah ngarang aja lu (kamu)," kata Ahok.
Ahok mengapresiasi Tito sebagai polisi bergaya cekatan. Apalagi, Tito mempunyai gelar PhD. "Beliau cerdas banget, PhD beliau. Ini Kapolri yang PhD dari luar negeri," kata Ahok.
Ahok berharap, Indonesia semakin aman nantinya jika Tito dilantik menjadi Kapolri. Dia juga berharap Tito bisa menjalankan reformasi kepolisian agar Polri makin baik. (dnu/hri)











































