"Konsep mereka daulah islamiyah ingin mendirikan negara Islam ingin memiliki semangat background ideologi sama di antara sekian ada sekarang, sekian dulu dan juga kalau tarik belakang ada institusi yang mendirikan negara berdasarkan daulah," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/6/2016).
Menurut Boy, kelompok ini memiliki latar belakang yang sama dengan pendahulunya. Para pelaku menganggap institusi Polri sebagai penghalang mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Boy, aksi teror mereka telah direncanakan dalam satu dua tahun terakhir. Pertemuan berbuah rencana teror itu terjadi ketika di lembaga pemasyarakatan.
"Sosialiasi antara mereka bergabung satu sama lain kemudian terjadi semacam membangun sebuah kelompok baru yang mereka rencanakan dari dalam (LP), nah ini salah satu bukti dari dugaan hal tersebut," paparnya.
Hingga kini, kata Boy, ada beberapa orang dari kelompok mereka dalam pemantauan Densus 88. Tak menutup kemungkinan akan ada sel-sel terorisme baru di luar sana.
"Saat ini dilakukan pemantauan apakah mereka ini berujung pada perencanaan perbuatan jahat atau tidak, karena terus dipantau, kalau tidak yang bahayanya ketika mereka tidak terpantau bahan peledak bom yang mereka buat bisa membahayakan masyarakat," pungkasnya. (ed/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini