"Semua sarana diperiksa, pesawat komersial yang terdaftar 529 untuk operasi lebaran. Itu akan diperiksa semua, kurang 201 (yang belum). Mestinya 10 hari bisa selesai," kata Jonan usai meninjau kesiapan angkutan mudik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (14/6/2016). Dia menjawab pertanyaan wartawan tentang cara menekan angka kecelakaan.
Untuk angkutan darat, lanjut Jonan, sudah ada bebarapa bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang diperiksa. Selain itu, seribu gerbong kereta juga akan disiapkan untuk mengantarkan penumpang ke kampung halaman masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonan meninjau kapal mudik di Tj Priok (Rachman Haryanto) |
"Yang darat yang diperiksa bus AKAP ada 1.607 yang jalan. Yang membahayakan harus diperbaiki, kalau enggak harus diperbaiki contoh speedometer enggak jalan. Rem tangan enggak berfungsi," papar Jonan.
"Kalau KA juga diperiksa, 443 lokomotif dan 1.600 gerbong kereta diperiksa tapi saya tidak tahu updatenya sudah sampai mana," ungkapnya.
Untuk transportasi laut, Jonan sudah meninjau kesiapan mudik di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ada 1.200 kapal yang disiapkan untuk mudik lebaran tahun ini.
"Kalau terminal sih siap, cuma kurang garbarata saja. Kalau tadi sepintas sekoci diturunkan dan mesin dihidupkan, menurut saya sudah cukup siap tapi saran saya itu kan mesin sekocinya sudah model lama. Nyalainnya mesti manual di perairan yang gelombangnya luar biasa belum tentu bisa nyala 5-10 menit," kata Jonan.
"Jadi kalau saran saya, setelah lebaran diganti mesinnya biar lebih mudah dinyalakan," imbuh dia.
(Foto: Bisma Alief-detikcom) |
Puncak arus mudik, sambung Jonan, akan terjadi pada hari Jumat, Sabtu, Minggu tanggal 1,2,3 Juli 2016. Arus balik diprediksi akan terjadi pada Jumat, Sabtu, Minggu tanggal 8,9,10 Juli.
Jonan menekankan pemeriksa kesiapan armada ini harus cermat dan menyeluruh demi keselamatan. "Harus ditulis pemeriksanya siapa. Jadi kalau terjadi apa-apa dia yang tanggung jawab," tegasnya. (nrl/nrl)












































Jonan meninjau kapal mudik di Tj Priok (Rachman Haryanto)
(Foto: Bisma Alief-detikcom)