Jokowi Ingin Semua Aspek Dipertimbangkan Sebelum RI Teken FCTC

Jokowi Ingin Semua Aspek Dipertimbangkan Sebelum RI Teken FCTC

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Selasa, 14 Jun 2016 14:07 WIB
Foto: Agus Trimukti/Humas PLN
Jakarta - Presiden Joko Widodo memimpin rapat kabinet terbatas tentang FCTC (Framework Convention on Tobacco Control/Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau). Dalam rapat tersebut, Jokowi ingin semua aspek dipertimbangkan sebelum RI menandatangani FCTC.

"Kita harus betul-betul melihat kepentingan nasional kita, terutama yang berkaitan dengan warga negara kita yang terkena gangguan kesehatan dan juga kepentingan generasi muda ke depan, dari anak-anak kita," kata Jokowi dalam pengantar rapat di Kantor Presiden Kompleks Istana, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2016).

Di sisi lain, Jokowi juga meminta nasib para petani tembakau dipedulikan. Selama ini nasib petani tembakau disebut Jokowi jarang diperhatikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan juga kita perlu memikirkan, ini yang kadang-kadang dilupakan, kelangsungan hidup para petani tembakau, para buruh tembakau yang hidup dan bergantung dari industri tembakau, tidak juga kecil. Menyangkut orang yang sangat banyak," tutur Jokowi.

Dia ingin kedua aspek ini dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Maka itu dia mengundang sejumlah menteri dan keempat menteri koordinator agar pembahasan lebih komprehensif.

Ada pun para menteri yang hadir adalah Menkes Nila F Moeloek, Menteri PPA Yohana Yambise, Menpora Imam Nahrawi, Menaker Hanif Dhakiri, dan Menperin Saleh Husin, Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung.

RI belum menandatangani ratifikasi FCTC. Jokowi menyebut sebanyak 180 negara sudah menandatanganinya.

"Walau demikian, saya juga tidak ingin kita sekadar ikut-ikutan atau mengikuti tren atau karena sudah banyak negara yang sudah ikut, kemudian kita juga lantas ikut," kata Jokowi. (bag/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads