Namun siapa sangka, Islam turut memberi warna bagi bangsa Polandia. Muslim Tatar dari Asia Tengah datang pada abad ke 14, menetap dan berasimilasi dengan warga sekitar.
Namun seiring waktu, muslim Tatar mulai kehilangan identitasnya. Mereka tidak lagi teguh menjalankan syariat Islam. Ketika perang dunia 1 dan 2, Polandia berada di bawah cengkraman Russia dan Jerman. Imbasnya, kehidupan beragama sangat dikekang. Tidak terkecuali bagi para muslim Tatar.
![]() |
Beruntung di kota Byalistok ini ada satu muslimah yang peduli dan aktif melakukan syiar Islam. Dagmara Sulkiewicz bekerja sebagai staf di masjid kota Byalistok. Tidak hanya itu, deretan aktivitas lain selalu memadati hari-hari Dagmara.
"Hanya ada sedikit Tatar yang masih mempelajari agama mereka. Pada umur 8 tahun, saya belajar dari seorang guru di Yugoslavia dan kota-kota lainnya di Arab. Mereka memberi tahu saya untuk belajar. Alhamdulillah, penting bagi saya karena Tatar yang tinggal di Polandia sangat jauh dari Islam," jelas Dagmara.
![]() |
"Jadi tidak ada satupun yang memberi tahu mereka untuk menunjukkan agama mereka. Itulah mengapa saya melakukan hal ini. Seseorang memberi tahu saya dan saya ingin mendapatkan pengetahuan ini," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kelas ini membawa angin segar bagi keluarga muslim Tatar. Meski hanya diadakan seminggu sekali, namun hal ini bisa menjadi titik tolak bagi perkembangan Islam di Byalistok.
Ibu Dagmara, Zofia, tinggal sendiri di sebuah apartemen mungil. Ayah Dagmara sudah meninggal dunia, sementara adik Dagmara tinggal di Jerman.
![]() |
Dagmara adalah satu-satunya di keluarga yang teguh menjalankan syariat Islam. Meski demikian, Zofia masih menyimpan Al-Quran warisan keluarga dari masa lampau.
Suami Dagmara, Marek Pottorzycky juga merupakan muslim asli Tatar. Layaknya Dagmara, jalan yang ia lalui sebagai muslim di Polandia kerap berliku.
![]() |
"Hidup sebagai muslim di Polandia tidak mudah. Teroris, ISIS, menjadi tantangan terbesar. Puasa di Polandia juga berat, sebagai satu-satunya muslim di tempat kerja, sangat susah mencari tempat salat disana, dan susah meminta cuti ketika ramadhan," tutur Marek.
Dibalik segala kesulitan ini, Dagmara tidak pernah mengeluh, apalagi menyerah. Ia bangga sebagai muslim Tatar Polandia yang menjadikan Islam sebagai lentera kehidupannya.
![]() |
Kisah selengkapnya saksikan di Jazirah Islam, tayang setiap hari pukul 04.45 WIB di Trans7. (ega/ega)