Polres Sleman menangkap 6 anggota geng sekolah yang melakukan perkelahian dengan geng sekolah lain pada awal puasa lalu. Puluhan senjata tajam (sajam) berbagai jenis dan molotov disita.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Sleman, AKBP Yulianto mengatakan geng pelajar tersebut tawuran dengan geng dari sekolah lain di wilayah Pakem Sleman. Dua geng menamakan diri MTZ dan Genk Respect.
Kedua genk pelajar terlibat perkelahian karena tersinggung. Mereka kemudian janjian untuk tawur melalui BBM. Namun salah satu pihak mendahului melakukan penyerangan. Dari geng MTZ, 3 sepeda motornya rusak. Sementara dari Genk Respect, 6 orang ditangkap beserta puluhan sajam. Diduga ada 30-40 orang yang terlibat dalam perkelahian.
"Dari penyerang kita amankan 6 orang dan ditetapkan sebagai tersangka. Mereka kita tahan di panti sosial. Tersangka kemungkinan bertambah. Kita maksimalkan cari pelaku lainya. Identifikasi sudah kita lakukan tinggal kita ambil, atau orangtua beritikad baik menyerahkan ke Polres Sleman,"kata Yulianto di Polres Sleman, DIY, Senin (13/6/2016).
![]() |
Enam pelajar yang diamankan berinisial YS, FZ, FCL, BGS, RJN. Mereka rata-rata berusia 17 tahun atau kelas 10. Saat tawuran, YS merupakan provokator, FZ membawa pedang, FCL membawa pemukul dan memecah kaca dan lampu motor, BGS membawa clurit dari cakran, RJN membawa padang.
Sajam yang disita petugas didapatkan dari satu rumah anggota Genk Respect. Selain masih berstatus pelajar, ada indikasi ada alumni yang terlibat tawuran. Walaupun mereka di bawah umur karena rata-rata masih kelas 10, tetap akan di proses sesuai ketentuan. Mereka dijerat dengan pasal 170, 406 dan UU darurat.
(imk/imk)