Begini Suasana Ramadan para WNI yang Bekerja Sebagai ABK di Suriname

Begini Suasana Ramadan para WNI yang Bekerja Sebagai ABK di Suriname

Salmah Muslimah - detikNews
Senin, 13 Jun 2016 09:48 WIB
Foto: DOK. KBRI Paramaribo
Paramaribo - Cukup banyak WNI yang mencari peruntungan dengan bekerja di luar negeri. Mereka bekerja di berbagai bidang keahlian. Salah satunya sebagai anak buah kapal (ABK). Di saat Ramadan, para ABK asal Indonesia yang beragama Islam ini juga menjalankan ibadah.

Seperti yang disampaikan pelaksana fungsi protokol dan konsuler KBRI Paramaribo, Bibid Kuslandinu, dalam keterangannya, Senin (13/6/2016). Saat ini tercatat 300 an WNI bekerja di Suriname, di antaranya sejumlah 260 orang menjadi anak buah kapal (ABK) di berbagai perusahaan penangkap ikan milik Taiwan, Tiongkok dan lokal.

Menurut Bibid, menjadi ABK di Suriname merupakan pekerjaan yang sangat menantang, karena mereka harus berjuang mengarungi ganasnya Samudera Atlantik di utara Suriname. Dengan kapal sepanjang 30 meter mereka menerjang ombak yang terkadang menjulang sampai 5 meter untuk menangkap ikan antara lain tuna, kakap, botervis, bang bang maupun udang.

Dalam menangkap ikan dan udang, mereka menggunakan pancing maupun jala yang sekali tarik dapat mencapai 100 kilogram ditarik beramai-ramai. Beban pekerjaan tersebut dapat pula kita rasakan ketika menjabat tangan mereka yang terasa keras dan kasar, menggambarkan perjuangan hidup yang berat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan pekerjaan yang berat ditambah jam kerja yang panjang, maka menjalani puasa sebagai ABK Indonesia di Suriname merupakan tantangan tersendiri. Apalagi kapten-kapten kapal di perusahaan tempat mereka bekerja kebanyakan merupakan orang Tiongkok dan bukan beragama Islam.

Salah seorang ABK bernama Kasturi asal Tegal yang 8 bulan bekerja di kapal berbendera Tiongkok di Suriname, menceritakan suka dukanya. Menurut pria yang sebelumnya pernah menjadi ABK di Afrika Selatan tersebut, berpuasa di Suriname menjadi tantangan yang berat karena medan kerja yang keras dan panas. Selain itu godaan berpuasa juga tinggi karena kapten kapal tidak berpuasa sehingga bebas merokok, makan dan minum di depan para kru dan kadang-kadang menawari mereka, karena tidak memahami bulan puasa bagi orang muslim.

Dengan kondisi kerja yang demikian berat, Kasturi jujur mengatakan bahwa jika dirinya sudah tidak sanggup maka adakalanya dia minum dan makan secukupnya untuk kembali menyegarkan badan. Selanjutnya, dirinya meniatkan melanjutkan puasa sampai tiba waktunya berbuka. Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuh sakit karena apabila jatuh sakit di laut akan menyulitkan bagi dirinya sendiri dan rekan-rekan ABK lainnya.

Saat tiba buka puasa merupakan momen yang mengharukan bagi mereka. Jauh dari keluarga menjadikan sesama rekan ABK di kapal seperti keluarga sendiri. Hidangan seadanya terdiri dari nasi, sayur, sedikit ikan hasil tangkapan dan perbekalan terbatas dari darat yang disantap di ruangan pengap menjadi keseharian di bulan Ramadhan ini.

Belum lagi kabin kapal yang sesak, masing-masing kapal diisi 10 orang ABK yang semua orang Indonesia ditambah kapten asal Tiongkok, sehingga sholat jamaah baik wajib maupun tarawih terpaksa dilakukan di geladak haluan kapal. Namun demikian mereka menjalaninya dengan semangat, syukur dan sabar.

"Menangkap fenomena tersebut, setiap bulan Ramadhan KBRI Paramaribo secara berkala menggelar buka puasa dan tarawih bersama yang mengundang para WNI termasuk ABK, serta masyarakat Suriname khususnya keturunan Jawa. Kegiatan tersebut menjadi sarana untuk berbagi dan merekatkan paseduluran atau silaturahmi antar WNI maupun dengan penduduk setempat. Terkait hal ini, Kasturi yang baru pertama kali mengikuti acara tersebut menyatakan kebahagiaannya karena bisa bertemu dengan saudara sesama orang Indonesia dan bertemu dengan saudara baru wong jowo Suriname," tutup Bibid. (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads