Melawan Saat Hendak Ditangkap, Residivis di Riau Tewas Ditembak Polisi

Melawan Saat Hendak Ditangkap, Residivis di Riau Tewas Ditembak Polisi

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Senin, 13 Jun 2016 01:47 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Seorang residivis mencuri di rumah warga dan melakukan perlawanan saat digerebek di Indragiri Hulu, Riau. Pihak kepolisian pun terpaksa menembak mati residivis itu.

Demikian disampaikan Kapolres Indragiri Hulu (Inhu) AKBP Abbas Basuni kepada wartawan, Minggu (12/6/2016). Abbas menjelaskan, kasus pencurian dengan kekerasan ini dilakukan oleh 4 orang bandit.

Polisi baru berhasil menangkap dua orang pelaku. Mereka adalah Agus Suparyotni (39) dan Sudar (32), seorang residivis dalam kasus sama yang akhirnya tewas terkena timah panas polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dua rekannya, Kasmanto (35) dan Kentung (25) berhasil kabur. Mereka tengah kita buru," kata Abbas.

Penggerebekan ini dilakukan pada pagi hari pukul 09.00 WIB di Desa Sei Lala, Kecamatan Sei Lala, tempat bersembunyian Sudar si residivis. Sebelumnya, Agus terlebih dahulu ditangkap setelah sehari sebelumnya mereka merampok BBM jenis bensin 160 liter milik warga di Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Inhu. Selain itu, mereka juga melukai korban.

Dari keterangan tersebut, Kapolsek Lubuk Batu Jaya, Ipda Jose Rizal bersama timnya melakukan penggerebekan tempat persembunyian Sudar selaku otak pelaku.

Saat digerebek ini lah, residivis tersebut melakukan perlawanan dengan senjata tajam. Terjadi perkelahian dengan anggota Polsek. Pelaku berusaha menikam anggota dan merampas senjata. Saat itu tim langsung memberikan tembakan peringatan, namun tak diindahkan.

Pelaku tetap melakukan perlawanan. Tim lantas menembak dua kali dibagian kaki. Namun saat tembakan kedua di bagian paha, peluru menembus dan mengenai anggota Polsek Brigpol Hendri Saputra.

"Anggota yang kena tembak dan pelaku sama-sama dibawa ke rumah sakit umum. Namun dalam perjalanan, residivis kehabisan darah dan meninggal dunia," kata Abbas.

Untuk anggota yang kena peluru, lanjut Abbas, sudah mendapat perawatan. Proyektil yang bersarang di paha anggota sudah diangkat tim medis.

"Jasad tersangka juga sudah kita serahkan ke pihak keluarganya. Pihak keluarga menerima jenazah tanpa ada gejolak penolakan. Karena pihak keluarga menyadari selama ini anaknya memang seorang pelaku pencurian dengan kekerasan," tutup Abbas. (cha/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads