Soal Dagangan Ibu Warteg Disita Satpol PP, Syafii Maarif: Itu Sadis!

Soal Dagangan Ibu Warteg Disita Satpol PP, Syafii Maarif: Itu Sadis!

Ahmad Ziaul Fitrahudin - detikNews
Minggu, 12 Jun 2016 21:39 WIB
Foto: Syafii Maarif (kiri) (Grandyos Zafna/detikcom).
Jakarta - Razia warteg yang buka siang hari di Kota Serang menuai sorotan. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah sekaligus pendiri Maarif Institute, Ahmad Syafii Maarif merasa Perda tentang warung makan harus tutup di siang hari perlu ditinjau kembali.

"Jadi, Perdanya harus ditinjau kembali, itu saja. Itu wali kota yang perlu tinjau kembali," ucap Syafii saat diwawancara di Jl Pilar Mas Raya, Kedoya, Jakarta Barat, Minggu (12/6/2016).

Syafii berpendapat tindakan penertiban warung makan di siang hari merupakan tidakan sadis. Hal itu juga merupakan tindakan pemaksaan, terlebih saat Ramadan tidak semua orang berpuasa, ada pula musafir dan non-muslim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kalo disuruh tutup enggak bener itu, itu sadis. Sebab yang punya warung itu di situ, mata pencahariannya di situ. Masa harus di tutup? Kan enggak semua orang puasa, mungkin ada musafir, non-muslim," lanjut Buya Syafii.

Pendiri Maarif Institute itu lebih lanjut berpendapat bahwa tindakan sadis tersebut tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur'an.

"Itu kan Qu'ran udah tegas 'Laa Ikrooha Fiddiin' (tidak ada paksaan dalam agama). Ya, kalau bisa kita saling menjaga lah ya," ucap Syafii.

Tentang tindakan Satpol PP yang represif, Syafii tidak menyalahkan hal tersebut. Syafii memandang Satpol PP hanya melaksanakan tugas dari atasan. Justru, Walikota perlu meninjau kembali cara tersebut.

"Saya rasa satpol itu enggak bisa disalahkan, karena ada perdanya. Kalo Satpol PP dia memang melaksanakan tugas toh, ada atasannya. Itu walikota yang perlu tinjau kembali," imbuhnya. (bag/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads