"Masih diselidiki, kami tidak bisa katakan itu dari senjata organik, pabrikan atau rakitan karena harus diuji balistik terlebih dahulu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (12/6/2016).
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan satu butir proyektil peluru dengan ukuran sekitar 22 milimeter. Peluru tersebut, lanjut Awi, biasa digunakan untuk beberapa jenis senjata api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk kepastian jenis senjata api yang digunakan oleh pelaku penembakan, hal itu harus diuji balistik terlebih dahulu. "Itu nanti ada perhitungannya, termasuk jarak tembaknya dari berapa meter bisa ketahuan dari uji balistik," kata Awi. (mei/nrl)