Sidak dilakukan sekira pukul 02.00 dini hari atau ketika pengecekan dilakukan sebelum dipasarkan. Proses pengecekan tersebut memang diberlakukan di Kota Semarang untuk melindungi konsumen. Dalam sehari Klinik Hewan Kota Semarang menerima 25 hingga 30 ekor sapi yang sudah dipotong.
Hendi dan dokter hewan di klinik kemudian memeriksa daging-daging yang dibawa menggunakan mobil bak terbuka, saat Hendi mengarahkan lampu senter ke jeroan, ternyata terdapat beberapa ekor cacing. Sontak Hendi meminta agar jeroan itu dipisahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeroan yang berupa hati itu kemudian dipisahkan untuk dibuang. Dari 26 ekor sapi pagi ini, hanya satu jeroan itu yang bermasalah. Dalam sidaknya, Hendi juga mengingatkan agar memisahkan daging yang kadar airnya lebih dari 70% karena mengantisipasi daging sapi gelonggongan.
"Kalau kadar airnya 70 persen tolong segera dipisahkan," tegasnya.
Saat sidak, Hendi juga menanyai pemilik daging sapi soal harga. Salah satu pemilik daging, Sri Sumarni mengatakan sangat sulit untuk menekan harga daging sapi Rp 80 ribu per kilogram ke konsumen. Menurutnya kendala ada pada harga pakan ternak.
"Kalau Rp 80 ribu sampai ke konsumen nggak bisa, pak. Pasokannya sulit pak, di Boyolali pasokannya menipis, bisa di Rp 80 ribu asal sebelum masuk rumah pemotongan hewan kita belinya dibawah Rp 80 ribu," kata Sri.
Hendi kemudian melanjutkan sidaknya ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Penggaron, Semarang. Di sana ia bertemu direktur RPH Kota Semarang, Imam Sudibyo. Penjelasan serupa pun dilontarkan Imam terkait kendala harga pangan sehingga harga daging sapi tidak bisa seperti arahan Presiden Joko Widodo yaitu Rp 80 ribu per kilogram.
"Untuk harga concentrate Rp 3 ribu per kilogram, satu hari butuh Rp 10 kilogram untuk pakan masing-masing sapi. Jadi sulit untuk dipaksa Rp 80 ribu," jelas Imam.
Sementara itu Hendi mengatakan pihaknya juga berusaha menekan harga daging agar tidak lebih dari Rp 100 ribu. Ia pun berharap RPH mengeluarkan stok daging sapinya untuk menstabilkan harga karena diperkirakan H-4 Lebaran akan ada lonjakan permintaan daging sampai 30%.
"Pagi ini saya sudah dengar langsung dari jagal maupun pedagang, Rasa-rasanya kalau harus 80 ribu dalam waktu dekat pasti tidak bisa dengan pasokan lokal. Target kami sementara adalah menahan harga daging sapi supaya tidak lebih dari 100 ribu rupiah," tegas Hendi.
(alg/tfq)











































