Pergerakan Wong licin bak belut dan BNN butuh waktu 5 tahun untuk menangkap Wong dan berhasil membekuknya pada awal Januari 2015 lalu. Kala itu, Wong membawa 800 kg sabu lewat perjalanan laut dan menjadi penyelundupan terbesar di Asia Pasifik.
Wong mengontak Sujardi dan kemudian Sujardi mengenalkan Wong dengan Ahmad Salim Wijaya. Sujardi mengutarakan niat Wong dan Ahmad Salim Wijaya menyanggupi sebagai nakhoda kapal. Ahmad Salim Wijaya diberi kepercayaan sebagai nakhoda kapal yang akan membawa paket ratusan miliar itu. Adapun kapal dicari Wong dan merental kapal dengan harga Rp 500 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Wong Chi Ping
2. Ahmad Salim Wijaya.
3. Cheung Hon Ming.
4. Siu Cheuk Fung.
5. Tan See Ting.
6. Tam Siu Liung.
7. Sujardi.
8. Syarifuddin.
9. Andika.
![]() |
Kesembilan orang itu kemudian diadili dengan berkas terpisah. Salah satunya adalah Salim yang dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar) pada November 2015. Salim yang takut mati lantas mengajukan banding, namun kandas. Satu-satunya jalan Salim mengajukan kasasi. Tapi apa kata MA?
"Menolak kasasi Ahmad Salim Wijaya MA bin Alay," demikian dilansir panitera MA dalam websitenya, Jumat (10/6/2016). Duduk sebagai ketua majelis hakim Artidjo Alkostar dengan anggota hakim agung Suhadi dan hakim agung Andi Samsan Nganro.
Dengan putusan tersebut, maka total vonis yang dijatuhkan kepada mafia narkoba itu adalah:
![]() |
2. Ahmad Salim Wijaya dihukum mati.
3. Cheung Hon Ming dihukum mati.
4. Siu Cheuk Fung dihukum mati.
5. Tan See Ting dihukum seumur hidup
6. Tam Siu Liung dihukum mati.
7. Sujardi dihukum 20 tahun penjara.
8. Syarifuddin dihukum 18 tahun penjara.
9. Andika dihukum 15 tahun penjara. (asp/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini