Sejumlah karya seni yang akan ditampilkan di antaranya seni Penjor, seni Seulawah dan Patung Garuda. Instalasi tersebut melengkapi karya Patung Soekarno-Hatta dan Prasasti.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi mengatakan, setiap karya yang dipasang tersebut memiliki makna tersendiri. Karya Seni Seulawah ialah replika pesawat 45 dengan corak khas Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom |
Sementara Patung Garuda sengaja ditempatkan di Terminal 3. Sang kreator, I Nyoman Nuarta mengatakan garuda dijadikan patung karena menjadi simbol nasional Indonesia.
"Karena ini melambangkan airport negara, kan simbol kita burung Garuda. Dengan mengambil garuda sebagai simbol nasional, kan gak akan bikin orang ribut tuh," kata Nyoman di lokasi yang sama.
Nantinya patung ini akan diletakkan di area depan 'menyambut' penumpang pesawat ketika datang atau pun pergi. Dimensi patung ini akan memiliki tinggi dan lebar sekitar 18 meter.
Untuk peresmian Terminal 3 yang direncanakan pada 20 Juni nanti juga diisi dengan pameran karya-karya lainnya. Karya seniman seperti Eko Nugroho, Angki Purbandono, Edi Prabandono, Nur Salamo, Pintor Sirait, Ichwan Noor, Awan Simatupang, Galam Zulkifli, Nasirun, Indiegurillas dan Tromarama. Secara khusus, Sardono W. Kusumo akan menampilkan lukisan sepanjang 20 meter dengan tinggi 2 meter.
"Jadi saya ingin menegaskan bahwasanya bangsa kita punya energi, potensi dan kapasitas luar biasa. Jadi kita kedepankan kebudayaan ini untuk jadi lokomotif, kita punya kekuatan dan harus kita tunjukkan dengan konsisten. Kita harus bersatu agar beranda kita menjadi kebanggan bersama," ujar Budi Karya. (fdn/fdn)












































Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom