"Mulai pagi alat sudah datang. Tapi sore ini kita mulai bekerja. Jika tak ada halangan, malam nanti atau besok pagi kapal sudah bisa terangkat dan kita pinggirkan ke daratan," ujar Direktur PT PBS, Wahyudi, SE, kepada detikcom.
Menurut Wahyudi, kapal karam dipicu air pasang, bukan kebocoran. Sebab, kapal tersebut sudah tiga bulan parkir di dermaga. Kejadian ini juga ada unsur human error. Sebab, saat kejadian, hanya ada dua ABK di atas kapal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, tidak ada pembiaran yang dilakukan oleh PT PBS terhadap kapal LCT Putri Sritanjung I yang karam tersebut. Pihaknya menunggu kebijakan pemerintah untuk kelanjutan dari kapal buatan 2002 ini.
"Kita tidak mungkin mematikan bisnis ini. Namun ini sebagai momentum peremajaan atau perbaikan kapal. Kita sewa per tahun Rp 600 juta ke Pemkab," pungkasnya.
![]() |
Sementara itu, Kabag Perekonomian Pemkab Banyuwangi, Nur Agus Suharto mengatakan pihaknya masih memikirkan opsi untuk menyelamatkan operasional kapal. Menurut Agus, operasional dua kapal Sritanjung milik pemkab sudah kembali modal. Bisnis penyeberangan di selat Bali kata dia memang menguntungkan. Sehingga, pemkab akan tetap mengelola usaha daerah bidang penyeberangan.
"Apakah akan kita ganti baru atau menyewa. Nanti kita kaji," jelasnya.
DPRD Banyuwangi mengecam keras karamnya LCT Sritanjung. Bahkan, mereka menuding ada unsur pembiaran kapal sehingga bisa karam.
![]() |
"Ini menyedihkan, aset Pemkab tak terurus sampai karam. Padahal, ini menyumbang PAD cukup besar," kecam Noval Badri, anggota Fraksi Gerindar DPRD Banyuwangi saat mengunjungi kapal tersebut.
Kecelakaan laut kembali terjadi di pesisir selat Bali. Kapal landing craft tank (LCT) Sritanjung 1, karam di pesisir Bulusan, Banyuwangi, Rabu (8/6) malam. Diduga, kapal milik Pemkab Banyuwangi ini dalam kondisi bocor. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Saat kejadian, kapal sedang parkir di dermaga sebelah selatan pelabuhan Ketapang. (try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini