.webp)
"Dua wanita ini memeras anak-anak di bawah umur dengan modus pura-pura mengintimidasi korban 'lo yang malak adik gue yah?', kemudian diperas uang dan harta bendanya. Modus ini sebenarnya sering terjadi," jelas Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto kepada wartawan, Kamis (9/6/2016).
Budi mengatakan, kedua perempuan ini berkomplot dengan 2 pelaku lainnye berjenis kelamin pira yang masih diburu polisi. "Mereka menyasar anak-anak ABG karena mudah diintimidasi," imbuh Budi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keduanya ditangkap atas dasar laporan polisi bernomor LP/419/K/V/2016/Sek. Cilandak, tanggal 30 Mei 2016, tentang perkara tindak pidana pemerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 368 KUHP," ungkap Handik.
Kedua tersangka bersama Iwan (DPO) Tonang (DPO) mendekati 5 korban anak-anak laki-laki yang berusia 12-13 tahun yang sedang nongkrong di Sekolah Keluarga Widuri, Jl Gunung Balong, Lebakbulus, Jaksel.
"Para tersangka kemudian menuduh para kobannya sebagai pelaku yang telah melakukan pemalakan terhadap adik para tersangka," imbuh Handik.
Selanjutnya para tersangka menyuruh para korban untuk mengikuti semua perintah para tersangka untuk mengumpulkan Handpone miliknya. Setelah Handphone para korban dikumpulkan, kemudian para korban dibawa dengan paksa oleh para tersangka menggunakan sepeda motor ke tempat sepi.
"Kemudian para koban ditaruh di tempat sepi tersebut, dan kemudian para tersangka meninggalkan para korban serta membawa Handphone milik para korbannya," lanjutnya.
Dari kedua tersangka, polisi menyita barang bukti 1 unit motor akat kejahatan, dan 2 unit HP milik tersangka.
 2 Wanita pemalak ABG/ istimewa |
"Selain melakukan pemerasan di TKP tersebut di atas, para tersangka juga telah melakukan pemerasan dengan modus yang sama disekitar 4 (empat) TKP lain di Wilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya," pungkasnya.
 2 Wanita pemalak ABG/ istimewa |
(mei/rvk)
