"(Ombak) Baru masuk hotel dan kafe," kata warga Sanur, Kadek Suprapta M, kepada detikcom pada pukul 11.20 WIB, Kamis (9/6/2016).
Kadek mengirimkan foto kondisi ombak dan air laut yang meluber ke daratan. Tampak ombak menghantam lantai kafe. Juga terlihat air laut berada di dekat kawasan hotel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air laut meluber ke sekitar kawasan hotel di Sanur, Denpasar (Kadek Suprapta M) |
Menurut Kadek, fenomena gelombang pasang di Sanur terjadi sejak 5 hari terakhir. Biasanya berlangsung selama 4-5 jam, mulai pada pukul 10.00 Wita dan berakhir pada pukul 14.00 Wita. Pada puncaknya, air laut masuk ke jalanan pinggir pantai, hotel, dan kafe.
Baca juga: 4 Hari ini Air Laut 'Terjang' Hotel dan Kafe Kawasan Sanur, Begini Penampakannya
Tak cuma di Bali, fenomena serupa juga terjadi di 24 pesisir di Jawa. BMKG menyimpulkan, fenomena ini dipengaruhi posisi bumi, bulan, dan matahari dalam satu garis lurus (spring tide). Gravitasi menyebabkan tinggi muka air laut naik.
Selasa (7/6) lalu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Yunus S. Swarinoto, menyampaikan dalam rilisnya, kondisi itu merupakan siklus bulanan. Namun khusus bulan ini, karena bersamaan dengan terjadinya anomali kenaikan tinggi muka air laut di wilayah Indonesia berkisar 15 - 20 cm, maka kondisinya bisa berbeda.
Daerah yang terdampak di antaranya:
- Perairan utara dan barat Aceh
- Perairan barat Nias - Mentawai
- Perairan Bengkulu - Kep. Enggano
- Perairan barat Lampung
- Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur
- Perairan selatan Bali, NTB dan NTT
(trw/nrl)












































Air laut meluber ke sekitar kawasan hotel di Sanur, Denpasar (Kadek Suprapta M)